KABUPATEN Ngawi, yang terletak di sebelah barat Provinsi Jawa Timur dan berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah memiliki destinasi wisata unik dan indah.
Ngawi kerap disebut sebagai kota keripik tempe, sebab camilan tersebut menjadi oleh-oleh yang populer dan keripik tempe khas Ngawi pun tak sulit ditemukan.
Di samping kulinernya yang khas, terdapat pula objek wisata yang perlu dkunjungi manakala tiba masa liburan.
Melansir dari akun Twitter Visit Ngawi, @Visit_Ngawi, berikut sejumlah destinasi wisata unggulan yang wajib dikunjungi di daerah asal kelahiran musisi Campur Sari, almarhum Didi Prasetyo alias Didi Kempot.
Benteng Van den Bosch
Benteng Van den Bosch atau lebih dikenal sebagai Benteng Pendem ialah benteng yang terletak di Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi. Benteng tersebut memiliki ukuran bangunan 165 x 80 meter dengan luas tanah sekitar 15 hektare.
Benteng ini selesai dibangun pada tahun 1845 oleh Jenderal Johannes Van den Bosch. Ia pula yan menjadi pencetus ide sistem tanam paksa di Indonesia. Benteng di Ngawi ini sebagai markas besar dalam menyusun rencana-rencana Van den Bosch.
(Foto: Instagram/@sjn_photopassion)
Saat ini, benteng Van den Bosch dijadikan lokasi wisata sejarah dan lebih dikenal dengan sebutan benteng pendem. Struktur bangunannya yang kokoh, megah benar-benar mencerminkan ciri khas bangunan Belanda tempo dulu.
Bentuk pintu dan jendelanya melengkung menyerupai bangunan Colosseum di Roma, Italia. Di sana juga terdapat makam KH. Muhammad Nursalim yang merupakan utusan Pangeran Diponegoro. Sosok beliau juga dipercaya sebagai penyebar agama Islam di Ngawi.
Bukit Kerek Indah
Bukit ini terletak di Desa Kerek, Kecamatan Ngawi. Sebuah bukit yang menjadi destinasi wisata dari atas ketinggian yang menawarkan pemandangan indah dari sebuah jembatan yang bernama jembatan selfie.
(Foto: Instagram/@andreasbernhardk)
Sebuah tempat wisata baru di Ngawi ini dibangun atas inisiatif warga sekitar. Pemandangan yang bisa dinikmati dari atas jembatan selfie ini adalah hamparan hutan hijau yang membentang luas serta melihat sungai bengawan solo, bahkan jika beruntung kalian bisa menikmati sunset atau matahari terbenam dari atas jembatan tersebut.
Kebun teh Jamus
Kebun teh Jamus merupakan lahan luas pengelolaan teh yang berada Desa Girikerto, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Keberadaan kebun teh ini juga dimanfaatkan untuk tempat wisata alam dengan menyuguhkan indahnya bentangan alam berwarna hijau dengan suasana sejuk yang menyegarkan.
(Foto: Instagram/@kebunteh_jamus)
Kebun teh ini mempunyai luas wilayah sekitar 478,2 hektare. Luas tanah yang ditanami teh seluas 460 hektare, sedangkan sisanya ditumbuhi pepohonan besar yang rindang untuk menambah kesejukan di lokasi tersebut.
Museum Trinil
Di museum ini, pengunjung dapat melihat gambaran kehidupan manusia purba era Pleistosen pertengahan lebih kurang 1,5 juta tahun silam. Museum Trinil terletak di Desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Trinil merupakan kawasan di lembah Bengawan Solo yang menjadi hunian kehidupan manusia purba di masa lalu.
Museum ini merupakan tempat penyimpanan fosil manusia kera berjalan tegak atau yang dikenal dengan Phitecantropus Erectus yang ditemukan oleh Dubois pada tahun 1981 hingga tahun 1892. Selain itu, di situs ini juga ditemukan fosil banteng dan gajah purba yang sangat berguna bagi penelitian dan pendidikan khususnya di bidang sejarah kepurbakalaan.
Museum yang menempati area seluas tiga hektare itu mengoleksi berbagai peninggalan kuno, di antaranya fosil tengkorak Pithecantrophus Erectus, fosil tulang rahang bawah macan purba (Felis Tigris), fosil gading dan gigi geraham atas gajah purba (Stegodon Trigonocephalus), dan fosil tanduk banteng purba (Bibos Palaeosondaicus). Situs ini dibangun oleh Prof Teuku Jacob, seorang antropolog Universitas Gadjah Mada (UGM).