Wajib Tahu, Ini 7 Protokol Kesehatan Wisata Selam di Masa New Normal

SEJUMLAH daerah di Indonesia telah membuka kembali objek wisata di masa new normal. Kendati demikian, pihak pengelola maupun wisatawan wajib mematuhi protokol kesehatan guna meminimalisir risiko penularan Covid-19.

Peraturan ini berlaku untuk seluruh aktivitas wisata, termasuk wisata selam. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bahkan telah menyusun buku panduan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment) untuk wisata selam.

Menurut penjelasan Tim Penyusun CHSE Usaha Wisata Selam Kemenparekraf, Daniel Abimanju Carnadie, mengatakan buku panduan CHSE ini dibuat cukup sederhana agar memudahkan pembaca untuk memahami isi panduan di dalamnya.

“Buku panduan ini terdiri dari panduan umum dan panduan khusus. Panduan umum terkait berbagai macam hal yang general, seperti mencuci tangan, menjaga jarak, dan mengukur suhu tubuh. Sementara panduan khusus menjelaskan hal yang lebih spesifik, berlaku bagi pelaku usaha wisata selam, pekerja, pelanggan atau wisatawan, aktivitas, dan pengelolaan tempat usaha wisata selam,” kata Daniel seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Okezone, Rabu (7/10/2020).

Baca juga: Gubernur NTT Minta Pembangunan Pariwisata di Labuan Bajo Berbasis Masyarakat

Daniel mengatakan, panduan ini bersifat nasional, sehingga bisa menjadi dasar atau acuan untuk tiap destinasi yang ingin membuat panduan lain yang lebih khusus tergantung kebutuhan destinasi masing-masing. Adapun 7 protokol kesehatan yang wajib dipatuhi wisatawan sebelum menyelam yaitu:

1. Sebelum memasuki area wisata selam, wisatawan wajib diperiksa suhu tubuh sebagaimana dijelaskan di panduan umum

2. Wisatawan wajib mengisi daftar registrasi di area wisata selam berupa nama, alamat, nomor telepon, dan pertanyaan yang terkait riwayat perjalanan dan kesehatan

3. Wisatawan wajib menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain selama beraktivitas di area wisata selam