Katarina tidak memungkiri bahwa MSG memang berbahaya bila dikonsumsi dalam jumlah tertentu. Para peneliti asal Jepang telah melakukan percobaan mengenai hal tersebut.
Mereka menggunakan metode LD 50 kepada ratusan tikus untuk melihat dampak yang ditimbulkan akibat konsumsi MSG berlebiham. Hasilnya pun cukup mengejutkan.
“Batasan yang dianggap toxic atau racun itu sekitar 600 ml. Hampir 150% tikus mati dengan dosis itu. Kalau dilakukan pada manusia, itu berarti kita harus mengonsumsi sekitar ½ kg MSG dalam satu waktu,” ungkap Katarina.
“Kontroversi MSG itu bukan hanya terjadi di Indonesia. Tetapi negara-negara barat juga. Pro dan kontra terjadi mungkin karena produk ini berasal dari Jepang yang notabennya negara Asia,” tandasnya.