Kisah Hanum KKN di Klaten, Kesurupan Penunggu Rumah Berulang Kali

Dimas Andhika Fikri, Jurnalis
Jum'at 06 September 2019 01:01 WIB
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Share :

Tidak hanya itu, selayaknya rumah-rumah di pedesaan, bagian dapur dan kamar mandi terpisah dengan ruangan utama. Dapur di rumah ini memang sudah menggunakan beton dan semen, namun atapnya masih memanfaatkan genteng yang terbuat dari tanah liat.

Satu-satunya hiburan mereka adalah hamparan sawah hijau nan asri yang berada tepat di depan rumah.

"Di belakang rumah ada rumah juga. Tapi katanya banyak yang takut lewat di situ. Jadi kalau malam, benar-benar sepi dan hening. Hanya ada suara jangkrik dan kepakan sayap laron yang mengitari lampu penerangan," ungkap Hanum.

Gangguan mulai berdatangan

Beberapa hari setelah menempati rumah tersebut, Hanum mengaku bisa tidur nyenyak dan merasa aman. Sampai pada suatu ketika, salah satu tetangga di dekat rumah mereka meninggal dunia. Dari sinilah gangguan datang silih berganti.

"Lupa hari ke berapa tetangga ada yang meninggal jadi kita full bantuin seharian," tegas Hanum.

 

Sebagai pendatang, ia dan teman-temannya berinisiatif datang melayat dan membantu menyiapkan segala keperluan, termasuk menyediakan persediaan camilan.

Namun di pertengahan hari, Hanum dan kedua temannya memutuskan kembali ke rumah untuk beristirahat. Saat sedang asyik merebahkan badan di ruangan tengah, salah satu teman perempuannya (Rindy) masuk dalam kondisi wajah yang pucat.

Merasa ada yang janggal, Hanum pun bertanya kepada temannya tersebut.

"Aku tanya 'kamu kenapa?', dia cuma bilang, 'tolong panggilin salah satu temen KKN aku yang cowok'. Aku panik, karena feeling aku pasti ada sesuatu nih," kata Hanum.

"Tapi aku berusaha untuk tidak memperkeruh keadaan. Aku minta tolong temanku untuk bantu panggil, tapi jangan sampai bikin ribut karena teman cowokku itu lagi bantu-bantu di rumah duka," tambahnya.

Namun tak berapa lama kemudian, Rindy tiba-tiba ambruk dan menangis tersedu-sedu seperti sedang kesakitan. Sadar temannya kesurupan, ia hanya bisa membantu berdoa hingga bala bantuan tiba.

Teman pria yang dimaksud ternyata sangat paham dengan hal-hal berbau mistis seperti ini. Kebetulan, dia juga merupakan anggota KKN yang diketahui paling dekat dengan agama.

"Pas teman aku yang cowok itu datang, langsung diobatin tapi temanku yang kesurupan malah tambah keras teriakannya. Dia baru bisa ditenangin itu kurang lebih 15 menit-an. Kita enggak sempat nanya-nanya karena memang langsung diobati (didoakan)," ujar Hanum.

"Tapi kata teman cowokku, Rindy kerasukan emang karena sensitif dan lagi capek. Jadi dia sempat paspasan dengan makhluk halus dan akhirnya kesurupan," timpalnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Women lainnya