Asal Muasal Baju Hawaii, Mengapa Terkait dengan Budaya China?

Pradita Ananda, Jurnalis
Senin 29 Juli 2019 18:31 WIB
Justin Bieber mengenakan kemeja Hawaii (Foto: GQ)
Share :

Walau tidak semua orang melek akan fesyen, namun setidaknya orang awam pun mengetahui baju atau kemeja Hawaii. Potongan busana dengan warna-warna cerah, dengan motif-motif suasana pantai. Pemandangan langit senja, laut, bunga-bunga, hingga pohon palem.

Selama beberapa dekade, kemeja Hawaii menghiasi kultur budaya pop dunia. Dari tahun 80’an misalnya, banyak muncul di serial televisi salah satunya lewat penampilan Tom Selleck di serial TV terkenal Magnum, P. Hingga penyanyi legendaris, Elvis Presley yang lewat penampilannya di film Blue Hawaii tahun 1961.

 

Lalu ada Frank Sinatra dan Burt Lancaster yang mengenakannya dalam film klasik 1953 From Here to Eternity, tak ketinggalan di era 90’an ada Brad Pitt melalui film Fight Club, dan Johnny Depp di film Fear and Loathing in Las Vegas Vegas tahun 1998 silam.

Hingga sekarang dikenakan Justin Bieber, sampai menjadi ilham dari koleksi dari retail mode fast fashion, H&M dan Zara hingga rumah mode mewah seperti Prada dan Valentino.

Tapi di tengah kepopulerannya, tahukah Anda soal asal-muasal baju Hawaii yang juga dikenal dengan sebutan kemeja Aloha ini?

 

Dalam buku yang menceritakan soal evolusi garmen warna-warni satu ini, The Aloha Shirt: Spirit of the Islands, penduduk asli Hawaii sekaligus sang penulis, Dale Hope menyebutkan bahwa kemeja Hawaii bukanlah sekadar potongan baju biasa.

“Mungkin tidak ada jenis garmen di dunia ini yang dapat membuat hati Anda senang, seperti kemeja Aloha. Kemeja ini secara sempurna merefleksikan Pulau Hawaii, merepresentasikan kecantikan, aura, dan semangat dari kultur budaya kami Pulau Hawaii,” ungkap Dale.

Namun, walau populer di dunia, disebutkan melacak asal-usul kemeja Aloha ini tidaklah mudah. Mengingat ada sejumlah orang terkait yang menciptakan kemeja Hawaii.

 

Salah satu kisah asal muasalnya, kemeja Hawaii ini erat punya akar dengan Jepang. Diketahui banyak orang Jepang yang meninggalkan tanah airnya untuk menuju ke Hawaii pada awal abad ke-20 dengan membawa serta kain kimono cerah yang mana pakaian ini juga memiliki pengaruh dari Filipina dan China.

Nah, di sekitar waktu yang sama para pendatang baru ini ke Hawaii dengan membawa serta barong Tagalog (sejenis baju tradisional yang sekarang tidak terpakai, sekarang dianggap sebagai pakaian nasional untuk pria di Filipina) dan sutra warna-warni.

Melacak utasan perihal kemeja Hawaii, maka akan menuju satu nama yakni Ellery J. Chun. Dialah seorang pria keturunan China-Amerika, Ellery Chun yang pertama kali memberikan tanda pada kemeja Hawaii, pada 1936 lalu dengan mendaftarkan istilah ‘Aloha Shirt’.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Women lainnya