Dilansir Okezone dari situs resmi UGM, Selasa (23/7/2019), penelitian dilakukan dengan rancangan acak lengkap menggunakan 30 ekor tikus putih jantan galur wistar umur 2-2,5 bulan dengan berat 150-250 gram, dibagi menjadi 6 kelompok yakni 1 kelompok normal dan 5 kelompok hiperglikemik dengan pemberian aloksan 125 mg/kg berat badan tikus.
Perlakuan jus undur-undur dosis 0,01 ml/200 g bb tikus, jus pisang ambon dosis 1,26 ml/200 gram bb tikus, campuran undur-undur+pisang ambon dengan dosis yang sama dengan perlakuan pertama dan kedua, serta larutan glibenklamida dosis 0,378 mg/200g bb tikus (sebagai kontrol positif) selama 35 hari secara oral.
Lalu, kadar glukosa darah diukur setiap 7 hari sampai hari ke 35 dengan metode spektrofotometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jus undur-undur mampu menurunkan kadar glukosa darah tikus hiperglikemik setelah 14 hari metode penelitian.
Dari penelitian tersebut, undur-undur memang diyakini sebagai antidiabetes. Tak heran masyarakat China mengincar undur-undur untuk dikonsumsi, karena bisa jadi obat yang ampuh mengatasi diabetes.
(Helmi Ade Saputra)