Namun seiring berjalannya waktu kawasan konservasi tersebut mulai terabaikan. Banyak area yang dibakar dan pohon-pohon ditebang sehingga tidak terawat. Belum lagi dengan mulai adanya pendirian bangunan semi permanen yang merusak kawasan. Bahkan beberapa tempat menjadi tambang batu bara ilegal yang semakin membuat kondisinya mengenaskan.
Kendati demikian, ada beberapa keunggulan yang membuat Bukit Soeharto dianggap layak untuk menjadi calon ibu kota baru. Mulai dari ketinggian di atas permukaan laut dengan rata-rata 25 meter, tidak ada rawa, akan dilewati oleh Jalan Tol Balikpapan – Samarinda dan adanya dua bandara internasional sehingga memudahkan aksesibilitas, hingga tidak adanya pemukiman yang membuat pemerintah tidak perlu menyiapkan anggaran pembebasan lahan. Lantas, akankah kawasan tersebut menjadi pilihan Presiden Jokowi sebagai lokasi ibu kota negara yang baru? Kita tunggu saja.
(Dinno Baskoro)