Potret Kampung Sade Lombok, Kerajinan Tangan Jadi Nadi Kehidupan

Muhammad Sukardi, Jurnalis
Jum'at 22 Februari 2019 13:34 WIB
Desa Sade Lombok (Foto:Sukardi/Okezone)
Share :

Bahkan, kain tenun ini juga dianggap penting dalam kehidupan seorang perempuan Sasak. Berdasarkan penjelasan Wahidin, perempuan Sasak tidak boleh menikah kalau dia belum bisa menenun.

"Makanya, kalau di Desa Sade, anak perempuan sudah mulai diajarkan bagaimana menenun itu sejak usia 8 tahun. Jadi, saat dia dewasa nanti, dia sudah bisa menenun dengan sangat baik," tambahnya.

 

Untuk setiap kain yang mereka jual, harganya sekitar Rp 300 ribu hingga Rp 150 ribu. Kualitas? Jangan ditanya. Semua dibuat dengan tangan sendiri dan tentunya dengan benang kualitas baik. Kain ini juga tak sembarang dibuat. Setiap motif yang dibentuk punya makna sendiri-sendiri dan semuanya indah.

Kalau untuk aksesorinya, ada gelang dari kain tenun, batu mutiara, kerang, dan akar tanaman laut. Tidak hanya itu, ada topi tani yang unik, kipas, dan beberapa yang menjual tas dengan bahan dasar kain tenun. Jadi, bisa dibilang, kain tenun Lombok menjadi sumber utama penghasilan perempuan Desa Sade.

Selain bicara mengenai kain tenun yang menjadi sumber kehidupan mereka, Wahidin kemudian menuturkan, warga Desa Sade masih melakukan pernikahan dekat. Jadi, banyak di antara mereka yang menikah dengan sepupunya sendiri. Meski tidak dilarang juga untuk menikahi perempuan di luar desa, tapi, kebanyakan masih menjalankan tradisi ini untuk terus mempertahankan warisan leluhur.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya