BANYAK studi yang menyatakan bertengkar di hadapan anak bisa memberikan dampak merugikan yang berefek pada kehidupan sosial dan perkembangan emosinya.
Tentunya Anda juga tahu akibat pertengkaran orang tuanya, nantinya anak akan sulit mengontrol emosinya. Namun, apakah bertengkar itu salah? Sebagai orang tua, apakah Anda akan menemukan jalan keluar bertengkar di balik pintu tertutup?
Cari tahu mengapa pertengkaran yang bersifat membangun dapat memberikan manfaat yang baik bagi anak daripada yang selama ini Anda pikirkan. Namun menurut ahli pertengkaran orang tua bisa menjadi sebuah hal yang baik dalam kasus tertentu seperti yang dilansir dari situs Lifehack, Sabtu 24 November 2018.
5 Artis yang Mantap Berhijab di 2018, Cantiknya Masya Allah
Berdebat secara benar, bisa memberikan dampak lebih positif bagi anak Anda
Ada keuntungan jka Anda bertengkar di depan anak, tapi orang tua juga harus melakukannya dengan cara yang tepat. Anda harus berjuang secara konstruktif untuk mendorong si buah hati menjadi seorang pemikir yang independen. Adam Grant, profesor bidang psikologi pada Universitas Wharton sekaligus penulis 'Originals: How Non-Conformists Move the World', dalam tulisannya di New York Times berpendapat “jenis pertengkaran yang tepat” bisa mempengaruhi bagaimana cara anak Anda berpikir.
Tips pertengkaran yang efektif
Menurut Adam Grant, Anda bisa saja membingkai argumen sebagai suatu perdebatan, bukan konflik. Cara ini mungkin terlihat persuasif untuk mengajak anak Anda berpikir secara mandiri. Terakhir, Anda juga perlu mengakui jika setuju dengan pasangan Anda dan menyatakan pelajaran apa yang di dapat dari pertengkaran yang dilakukan.
Biar Enggak Itu-Itu Saja, Intip 7 Inspirasi Gaya Hijab untuk ke Kondangan
Beberapa jenis pertengkaran yang tepat bisa membantu anak
Artikel asli mengutip penelitian dari seluruh artikel tepercaya. Temuan ini membuahkan hasil, pertama, pertengkaran di depan anak mungkin tidak semuanya buruk. Kedua, ini hanya sebuah argumen yang tepat untuk menanamkan anak menjadi pemikir yang baik dan lebih mandiri
Orang tua yang bertengkar harusnya tidak mempengaruhi emosional anak
Teori keamanan emosional menyatakan, anak-anak perlu merasa terlindungi. Jika pertengkaran atau argumen tidak mempengaruhi kemanan emosional si anak, itu lebih baik dan bagus. Jika sebaliknya, konflik orang tua bisa lebih berbahaya akibatnya.