Studi tersebut menganalisis embrio ayam dan tikus, yang membuat para peneliti menetapkan bahwa gerakan membantu merangsang interaksi sel, yang berubah jadi jaringan embrio. Nantinya akan menjadi tulang dan sendi yang berfungsi dengan baik.
BACA JUGA:
Di usia kehamilan 25 minggu ke atas, janin sudah mulai membentuk tulang rawan normal. Kalau itu tidak terjadi, pasti kondisi janin akan lemah saat dilahirkan, serta tumbuh dewasa kelak.
"Justru bayi yang tidak bergerak, tulangnya mudah rapuh dan perkembangan sendi kurang," papar Profesor Zoologi Paula Murphy dari Trinity College Dublin, yang memimpin penelitian.
Di masa janin, organ tubuh, tulang dan sendi harus mulai berkembang dengan normal. Kalau tidak, nantinya janin akan lahirn dengan kondisi cacat atau kelainan.
Murphy menyebutkan, temuan baru ini mendukung adanya gerakan embrio, serta sel-sel yang seharusnya membentuk tulang rawan artikular, yang menerima sinyal molekular. Jika salah satu jenis sinyal hilang, yang lain jadi sulit diaktifkan di tempatnya.