“Katanya sih kalau membakarnya dengan tungku rasanya lebih enak. Tapi, ya itu jadi lama, untuk memasak hampir delapan jam,” tutur Ong.
Kendati mahal, Ong mengaku kue keranjang buatanya masih tetap diminati. Bahkan, menjelang Tahun Baru 2569 Imlek yang jatuh pada Jumat (16/2/2018) ia tetap banjir pesanan meski tak sebanyak tahun lalu.
“Pesanan paling banyak datang dari Bandung, Jogja, Solo, dan sekitarnya. Kalau dari Semarang malah sedikit. Kebanyakan orang Semarang pesan kue keranjang buatan Tegal yang harganya dua kali lipat lebih murah,” beber Ong.
(Martin Bagya Kertiyasa)