Ini Peran Penting Seorang Ibu dan Agen Perdamaian Dunia

Annisa Aprilia, Jurnalis
Senin 04 Desember 2017 22:21 WIB
Ilustrasi (Foto: Medicalnewstoday)
Share :

"Contohnya di Aceh, itu ibu-ibu di sana biasa menidurkan anaknya dengan mengayun sambil menyanyikan sebuah syair Dodaidi, yang tanpa disadari liriknya akan tertanam dalam memori jangka panjang anak, yang sudah tidak bisa lagi dilakukan pada zaman sekarang," tambahnya.

Baca Juga:

Lebih lanjut, Suraiya mengatakan isi Hikayat Prang Sabi (The Holy War Epic) yang ditulis oleh Teungku Chik Pante Kuku mampu membakar jiwa semua generasi muda Aceh untuk terlibat dalam perang Aceh pada 1873-1943 melawan kolonialisme Belanda dan penjajahan Jepang pada 1942-1945. Hal tersebut memang bagus pada masanya, tapi jika hikayat digunakan oleh pihak pemberontak maka perang bisa saja terjadi, karena generasi muda telah ditanamkan untuk berani berperang sejak kecil sedari dalam buaian.

"Liriknya harus diubah karena mulai hari ini kita harus menciptakan kedamaian dunia. Sebesar 80 persen kekuatan alam bawah sadar sangat tertanam sejak kecil, sehingga ketika dewasa akan lebih mudah terpengaruh oleh orang lain yang memanfaatkan secara negatif," tambahnya.

Suraiya juga menegaskan pada semua ibu dan perempuan yang hadir dalam kesempatan kala itu, seorang ibu baiknya memperhatikan terlebih dahulu makna dari nyanyian atau syair yang kerap dinyanyikan pada anaknya, sebab ibu harus jadi agen perdamaian pertama di dalam keluarga dan masyarakat.

(Helmi Ade Saputra)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya