"Seperti manusia hidup, perlahan dari bawah kemudian meningkat ke atas sampai akhirnya menuju yang paling atas, Tuhan," lanjut Om Will.
BACA JUGA:
Jika bagian puncak nasi tumpeng diibaratkan simbol sebagai Tuhan maka bagian lauk pauk adalah masyarakat. Menyantap nasi tumpeng bersama lauknya menandakan keutuhan, hidup harus berjalan seimbang antara sesama manusia dan kewajiban dengan Tuhan.
Biasanya orang yang diberi kesempatan untuk memotong tumpeng adalah orang yang memiliki kedudukan atau dihormati. Demikian juga untuk orang yang pertama kali diberi potongan nasi tumpeng.
"Habis dipotong, tumpeng diberi kepada orang yang paling tua di sekitar situ atau orang yang dihormati. Selanjutnya baru tumpeng bisa disantap ramai-ramai," pungkas Om Will.
(Santi Andriani)