KABAR ini sebelumnya telah diteliti oleh tim peneliti yang bermarkas di Inggris, mereka mengatakan sebuah gunung es besar dengan berat lebih dari satu triliun ton telah hancur di Antartika Barat beberapa hari lalu.
Para ilmuwan Project MIDAS telah memantau gunung-gunung es yang ada di Antartika setelah runtuhnya lapisan gunung es Larsen A pada 1995 dan gunung es yang bagian dari Larsen C runtuh belum lama ini telah diamati selama 12 bulan terakhir, yang ternyata keretakannya mengalami kemajuan yang signifikan.
Gunung es runtuh yang merupakan bagian dari Larsen C tersebut, seluas 5.800 kilometer persegi dan telah memisahkan diri pada Senin dan Rabu minggu lalu, menurut para ahli yang memantau melalui satelit Aqua MODIS milik NASA.
Menurut Profesor Adrian Luckman dari Universitas Swansea yang memimpin penyidikan Project MIDAS, "Hal ini adalah bagian dari perilaku normal gunung es. Namun, yang membuat tidak biasa adalah ukurannya," seperti yang dilansir dari CNN, Selasa (18/7/2017).
Gunung es yang kini telah memisahkan diri dari Larsen C, sekarang hanya mengambang sendiri dan masih berada di area Larsen C. Sementara, gunung es Larsen C telah berkurang kawasannya lebih dari 12 persen.