Selain itu, sebuah studi yang dilakukan oleh Oregon State University lima tahun lalu menemukan bahwa, hewan tidak jauh lebih bahagia atau lebih sehat ketika berada di pertanian organik daripada di pertanian tradisional. Pada pertannian organik, babi dan unggas memang bisa menghabiskan waktu di luar kandang jauh lebih lama. Tetapi hal ini membuat mereka terbuka terhadap virus patogen dan serangan predator.
Terakhir Lomborg menekankan jika produk organik tidak membawa dampak yang signifikan terhadap lingkungan. "Pertanian organik memang menggunakan sedikit lebih energi. Namun mereka lebih banyak membuka lahan karena menggunakan lebih sedikit pestisida dan pupuk. Hal ini tentu saja kurang efisien dibandingkan dengan sistem pertanian pada umumnya," kata Lomborg.
Setelah melihat penjelasan di atas, apakah Anda masih tertarik mengonsumsi produk/makanan organik? Demikian dilansir dari The Daily Meal, Minggu (4/6/2017).
(Santi Andriani)