Setelah memperhitungkan faktor lain yang terkait dengan penyakit jantung, tingkat gangguan irama jantung yang baru didiagnosis adalah 10 persen lebih rendah. Hal tersebut untuk 1-3 porsi cokelat dalam sebulan dibandingkan dengan kurang dari 1 porsi sebulan.
Perbedaan risiko gangguan irama jantung ini juga terlihat pada tingkat konsumsi lainnya, yakni 17 persen lebih rendah untuk 1 porsi mingguan cokelat, 20 persen lebih rendah untuk 2-6 porsi mingguan cokelat, dan 14 persen lebih rendah untuk 1 porsi harian atau lebih.
Ketika data dianalisis berdasarkan jenis kelamin, kasus gangguan irama jantung lebih rendah di antara wanita daripada di antara laki-laki terlepas dari asupan cokelat. Namun, hubungan antara asupan cokelat tinggi dan risiko masalah jantung yang lebih rendah tetap ada, bahkan setelah memperhitungkan faktor-faktor yang berpotensi mempengaruhi.
Hubungan terkuat pada wanita adalah 1 porsi mingguan cokelat (21 persen lebih rendah risiko gangguan irama jantung). Sedangkan, pada pria adalah 2-6 porsi mingguan cokelat (23 persen lebih rendah risikonya terkena gangguan irama jantung. Dikutip dari Zeenews, Jumat (26/5/2017).
(Helmi Ade Saputra)