JAKARTA - Viral di media sosial perdebatan terkait konsumsi minuman isotonik yang beredar di pasaran. Minuman tersebut mengklaim mengandung vitamin C yang tinggi, namun komposisinya ternyata didominasi oleh gula dengan berat 40 gram per botolnya.
Foto itu dibagikan di akun X @qwertoos di mana pemilik akun heran melihat kandungan gula yang sangat banyak dalam minuman isotonik itu. Cuitan tersebut juga mendapat berbagai komentar dari warganet.
Di bagian kemasan juga dituliskan anjuran minum 1 botol per hari. Informasi itu sempat simpang siur, namun dijelaskan bahwa maksimal konsumsi hanya 1 botol per harinya dan bukan untuk diminum setiap hari.
Minuman isotonik memang bisa menjadi pilihan terlebih setelah berolahraga untuk memuaskan dahaga. Minuman ini mengandung gula dan garam, yang membantu mengembalikan elektrolit yang hilang selama berolahraga.
Setelah olahraga berat seperti berlari atau mendayung, penting untuk mengisi kembali tubuh dengan minuman isotonik yang menyegarkan. Pasalnya selama berolahraga, tubuh berkeringat untuk mengatur suhu dan kehilangan elektrolit seperti natrium, magnesium, dan kalium.
Elektrolit menghantarkan muatan listrik, yang membuat tubuh Anda tetap berjalan secara efisien. Mineral menjaga kadar cairan, mengubah nutrisi menjadi energi dan mendukung fungsi otak, irama jantung, dan kontrol otot.
Seseorang dapat kehilangan elektrolit karena olahraga atau penyakit seperti demam. Untuk mengisi kembali elektrolit yang hilang, Anda dapat minum minuman isotonik. Minuman isotonik memiliki berbagai manfaat seperti meningkatkan kinerja saat berolahraga, mendukung sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan sel-sel tubuh, hingga mencegah serangan panas.
Namun tentunya ada efek samping juga yang dapat ditimbulkan dari konsumsi minuman isotonik yang berlebihan. Minuman isotonik memang mengandung elektrolit yang mencegah dehidrasi.
Namun meskipun memberikan kesegaran dan manfaat kesehatan, minuman isotonik tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan. Beberapa minuman isotonik memiliki pemanis buatan yang mengandung gula dan kalori berlebihan.
Jika dikonsumsi dalam jumlah besar, minuman ini dapat menyebabkan peningkatan risiko obesitas dan masalah kesehatan lainnya seperti diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, dan peradangan sendi.
Minum terlalu banyak minuman isotonik juga dapat mengakibatkan ketidakseimbangan elektrolit, yang ditandai dengan gejala seperti kebingungan, diare, sakit kepala, mual, dan muntah.
(Rani Hardjanti)