Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Iqbaal Ramadhan Jatuh Sakit usai Diet Ekstrem Demi Film Baru, Ini Bahayanya!

Annastasya Rizqa , Jurnalis-Senin, 20 Oktober 2025 |20:16 WIB
Iqbaal Ramadhan Jatuh Sakit usai Diet Ekstrem Demi Film Baru, Ini Bahayanya!
Iqbaal Ramadhan Jatuh Sakit usai Diet Ekstrem Demi Film Baru, Ini Bahayanya! (Foto: IG Iqbal Ramadhan)
A
A
A

JAKARTA - Aktor sekaligus penyanyi Iqbaal Ramadhan mengaku jatuh sakit usai melakukan diet ketat demi totalitas untuk proses syuting film terbarunya. Bintang film Mati Rasa ini mengaku menjalani diet ekstrem selama 3 bulan, dan kini kerap mengalami flu berat.

Melansir National Institute oh Health, diet ketat adalah rencana makan restriktif yang sangat membatasi kalori atau kelompok makanan tertentu untuk mencapai penurunan berat badan yang cepat, yang seringkali mengakibatkan asupan nutrisi yang tidak seimbang.

Meskipun dapat menyebabkan penurunan berat badan awal, diet ekstrem umumnya tidak berkelanjutan dan dapat menyebabkan masalah kesehatan serius seperti batu empedu, kekurangan nutrisi, kehilangan otot, dan perlambatan metabolisme.

Untuk itu, Anda perlu memahami pola diet yang baik dan sesuai agar program penurunan berat badan tidak membawa dampak buruk untuk kesehatan.

Berikut adalah dampak buruk bagi kesehatan bila melakukan diet ketat, dirangkum National Library of Medicine National Center for Biotechnology Information, Senin (20/10/2025).

1. Malnutrisi

Bahaya pertama dari diet ketat adalah malnutrisi, yaitu kondisi ketika terjadi ketidakseimbangan nutrisi dalam tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan penderitanya mudah lelah, mengalami kerontokan rambut, dan sebagainya.

Dalam jangka panjang, malnutrisi juga dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya, seperti anemia dan osteoporosis.

2. Sistem Kekebalan Tubuh yang Melemah

Imunitas tubuh bisa melemah imbas diet ketat yang sering dijalani. Diet ekstrem dapat menyebabkan malnutrisi yang dapat mengakibatkan kekurangan nutrisi tertentu, termasuk vitamin dan mineral.

Hal ini dapat memengaruhi fungsi sistem kekebalan tubuh dalam melawan berbagai infeksi patogen, sehingga tubuh rentan terhadap berbagai penyakit.

 

3. Mempengaruhi Kadar Gula Darah

Diet ketat dapat menyebabkan asupan karbohidrat, protein, lemak, dan serat yang tidak mencukupi, meskipun penting untuk menjaga kestabilan kadar gula darah (glukosa) dan insulin.

Diet yang ekstrem ini juga dapat mendorong seseorang untuk mengkonsumsi makanan atau minuman manis sebagai sumber energi. Hal ini dapat memicu fluktuasi kadar gula darah yang drastis. Akibatnya, tubuh menjadi lebih mudah lapar.

Selain itu, diet ketat juga rentan menyebabkan penurunan dan penambahan berat badan yang ekstrem. Hal ini berpotensi menyebabkan resistensi insulin yang dapat menyebabkan diabetes tipe 2. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan hal ini.

4. Kehilangan Otot dan Tulang

Diet ekstrem dilakukan dengan mengurangi asupan kalori secara drastis. Selain mengurangi massa lemak dalam tubuh, sejumlah besar massa otot juga dapat hilang dalam prosesnya. Hal ini karena tubuh akan memecah protein menjadi sumber energi ketika asupan kalori tidak terpenuhi.

Pada kasus yang lebih parah, diet ekstrem juga dapat menyebabkan atrofi (pengecilan otot) otot jantung. Kondisi ini patut diwaspadai karena dapat menyebabkan aritmia (detak jantung tidak teratur).

Penurunan massa otot disebabkan oleh kekurangan protein yang dapat menyebabkan penurunan metabolisme, sehingga kebutuhan energi menjadi lebih rendah. Seluruh proses ini dapat mendorong tubuh untuk kembali gemuk dengan mudah setelah berhenti berdiet.

5. Dehidrasi

Satu lagi bahaya dari diet ketat ialah dehidrasi pada tubuh. Diet ekstrem dapat membantu menurunkan berat badan selama dua minggu pertama. Bagaimanapun, kemungkinan besar hal ini disebabkan oleh hilangnya cairan tubuh, bukan lemak.

Diet ekstrem dapat mengurangi kadar glikogen dalam tubuh, salah satu karbohidrat yang membantu mengikat sekitar 3 ml air dalam tubuh.

Jika kadar glikogen menurun drastis, tubuh akan mengalami kekurangan cairan dan dehidrasi. Kondisi ini dapat memicu beberapa masalah kesehatan, seperti kram otot, sakit kepala, hingga sembit. Dehidrasi juga dapat disebabkan oleh asupan cairan yang tidak mencukupi atau penggunaan suplemen yang menyebabkan diare.



 

(Rani Hardjanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement