TRENGGALEK - Festival Jaranan Trenggalek Terbuka kembali digelar tahun ini, di Alun-alun Trenggalek, Jawa Timur. Festival yang digelar selama 4 hari ini sukses mencapai puncak acara dan ditutup pada Sabtu (4/10/2025).
Puncak pergelaran FJTT 2025 itu berlangsung meriah dengan penuh keseruan. Masyarakat setempat juga berbondong-bondong meramaikan puncak FJTT 2025 dan menyaksikan berbagai kesenian tradisional daerah setempat.
Kepala Dinas Pariwisata Trenggalek, Edi Santoso mengungkap FJTT 2025 ini berbeda dari tahun sebelumnya karena menghadirkan para talent dari mancanegara untuk melakuka kolaborasi budaya di festival ini.
“Tahun ini kita ada talent dari Jerman dan Meksiko yang memeriahkan kolaborasi budaya mereka dengan jaranan kita,” ungkap Kadisparbud Edi saat kepada Okezone saat ditemui di Trenggalek, Jawa Timur, Sabtu (4/10/2025).
Menurut pantauan langsung Okezone, FJTT ini begitu dimeriahkan warga setempat dengan berbagai hiburan dan kesenian lainnya. Adapula panggung besar yang menampilkan pertunjukan hiburan untuk para pengunjung.
FJTT 2025 ini pun menampilkan ragam seni jaranan yabg berasal dari berbagai daerah. Ada juga ikon khas Trenggalek, Tari Turonggo Yakso yang juga memeriahkan penutupan acara ini.
Para penari yang membawakan Turonggo Yakso ini begitu apik saat melakukan tarian tradisional tersebuy.
Tarian berdurasi sekitar 25 menit ini juga mendapat apresiasi penonton yang begitu antusias menyaksikannya.
Tak hanya itu, FJTT 2025 ini juga memiliki area pameran yang menunjukan barang-barang antik dengan kisah sejarah yang unik. Pameran ini turut memberikan edukasi bagi para pengunjung dengan informasi budaya jaranan yang patut diketahui.
Kesuksesan FJTT setiap tahunnya ini memberikan harapan pada budaya kesenian dan pariwisata kota Trenggalek agar semakin dilirik dan bisa dinikmati banyak wisatawan termasuk mancanegara.
“Ya diharapkan ini bisa menjadi pemacu semangat kita bahwa jaranan ini tidak hanya dikenal oleh lokal, tapi juga internasional,” tambah Edi.
(Khafid Mardiyansyah)