Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Fadli Zon Hadiri Uji Coba Teknologi LiDAR di Kawasan Trowulan

Agustina Wulandari , Jurnalis-Jum'at, 26 September 2025 |08:04 WIB
Fadli Zon Hadiri Uji Coba Teknologi LiDAR di Kawasan Trowulan
Menbud Fadli Zon hadiri uji coba teknologi LiDAR di kawasan Trowulan. (Foto: dok Kemenbud)
A
A
A

MOJOKERTO - Menteri Kebudayaan RI Fadli zon melangsungkan kunjungan kerja ke wilayah Jawa Timur, dengan kunjungan pertama pada kantor Balai Pelestarian Kebudayaan XI Wilayah Jawa Timur. Dalam kunjungannya kali ini, Fadli Zon menyaksikan Uji Coba Light Detection and Ranging (LiDAR) serta Georadar di Kawasan Cagar Budaya Trowulan.

LiDAR adalah sebuah teknologi pemetaan jarak jauh yang menggunakan pulsa cahaya laser untuk mengukur jarak ke permukaan bumi atau objek lainnya.

Dalam kesempatan ini Fadli menyaksikan demo pengambilan data via LiDAR (VTOL) drone. Pengambilan data ini merupakan bentuk partisipasi publik, dengan hadirnya keterlibatan dari Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Ia menyampaikan pentingnya keterlibatan ITS sebagai perguruan tinggi yang berkontribusi dalam pendidikan maupun penelitian.

"Kita berharap dengan adanya kajian kebudayaan ini, kita dapat memetakan situs-situs yang ada. Ini adalah bentuk partisipasi publik, karena memajukan kebudayaan memang harus melibatkan semua pemangku kepentingan," katanya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa masih banyak tugas yang perlu dikerjakan, misalnya mengungkap letak titik nol Majapahit.

"Inilah titik awal penggunaan LiDAR dan metode geometri. Mudah-mudahan hasil yang diperoleh bisa dikombinasikan dengan penelitian lain, sehingga data bisa kita baca, interpretasikan, dan kemudian ditindaklanjuti," ujarnya.

Fadli juga menegaskan bahwa orientasi pelestarian kebudayaan adalah melindungi, mengembangkan, memanfaatkan, dan membina. Situs-situs baru yang ditemukan, menurutnya perlu dilakukan langkah pelindungan dan penelitian.

"Museum adalah salah satu fokus kita saat ini. Kita akan bekerja sama dengan pihak swasta, korporasi, perguruan tinggi, dan lainnya. Museum bisa menjadi pusat pengetahuan, untuk menghidupkan ekosistem Majapahit. Perlu keterlibatan pemerintah, masyarakat desa, dan semua pihak," tuturnya.

Menanggapi arahan Menteri Kebudayaan, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI, Endah Budi Heryani, menyampaikan rencana penggunaan LiDAR serta Georadar pada pekan depan.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Bupati Mojokerto, Muhammad Al-Barra; Direktur Warisan Budaya, I Made Dharma Suteja; perwakilan WALUBI, perwakilan ITS, beserta sejumlah pegawai Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI.

Secara umum hasil penelitian di lokasi yang telah dipilih dengan pendekatan metode geofisika, benda anomali yang berasosiasi dengan struktur atau batu bata yang terpendam oleh tanah dapat teridentifikasi dengan baik.

Dengan metode geofisika yang harapannya mampu mengungkap informasi baru yang dapat melengkapi narasi sejarah peradaban Majapahit serta memberikan wawasan lebih dalam tentang struktur peradaban besar ini di masa lalu.

Menutup sambutannya, Fadli Zon menyampaikan pentingnya kehadiran museum yang representatif mewakili kebesaran Majapahit.

“Baru-baru ini kita juga melakukan sayembara desain (museum), serta penelitian menggunakan teknologi LiDAR untuk kawasan Trowulan seluas 20 km persegi. Dari hasil LiDAR ini, kita bisa mendapat gambaran potensi titik-titik anomali yang mungkin bisa diteliti lebih jauh, dan mudah-mudahan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang selama ini belum terjawab," tuturnya.

(Agustina Wulandari )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement