JAKARTA - 5 daftar makanan yang dapat merusak otak. Organ otak adalah organ vital yang mengendalikan setiap aspek kehidupan kita, mulai dari berpikir, mengingat, hingga mengatur suasana hati. Menjaga kesehatannya sangat penting, dan salah satu cara terbaik adalah dengan memperhatikan apa yang kita makan.
Sementara beberapa makanan seperti ikan berlemak, buah beri, dan sayuran hijau dikenal baik untuk otak, ada pula jenis makanan lain yang justru dapat memberikan dampak sebaliknya. Konsumsi berlebihan dari makanan ini bisa memicu peradangan, menurunkan fungsi kognitif, bahkan meningkatkan risiko penyakit neurologis.
Berikut adalah 5 jenis makanan yang dapat merusak otak dan sebaiknya dibatasi konsumsinya.
Makanan seperti nasi putih, roti putih, pasta, dan kue kering memiliki indeks glikemik tinggi. Artinya, makanan ini dapat memicu lonjakan gula darah secara cepat. Kondisi ini tidak hanya berdampak buruk pada kesehatan fisik, tetapi juga bisa memicu peradangan di otak. Studi menunjukkan, lonjakan gula darah yang terus-menerus dapat mengganggu fungsi kognitif dan meningkatkan risiko depresi.
Sebagai gantinya, pilihlah karbohidrat kompleks dari biji-bijian utuh seperti beras merah atau gandum utuh. Makanan ini melepaskan energi secara lebih stabil dan kaya akan serat yang baik untuk kesehatan otak.
Siapa yang tidak suka ayam atau kentang goreng? Sayangnya, makanan yang digoreng memiliki dampak buruk bagi otak. Proses penggorengan sering kali menghasilkan lemak trans yang dapat meningkatkan peradangan dan stres oksidatif di otak. Peradangan kronis ini dikaitkan dengan penurunan daya ingat, kemampuan belajar, dan bahkan risiko penyakit Alzheimer.
Untuk opsi yang lebih sehat, Anda bisa mengolah makanan dengan cara lain seperti dipanggang, dikukus, atau ditumis dengan sedikit minyak zaitun.
Konsumsi daging olahan seperti sosis, bacon, dan daging merah berlemak tinggi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko demensia. Hal ini disebabkan oleh tingginya kadar lemak jenuh dan kandungan natrium yang dapat menyebabkan peradangan.
Sebagai alternatif, pilihlah protein tanpa lemak seperti ikan, ayam tanpa kulit, atau protein nabati seperti tahu, tempe, dan lentil. Makanan ini menyediakan nutrisi penting tanpa risiko lemak jenuh yang tinggi.
Makanan kalengan atau makanan yang diawetkan sering kali mengandung kadar natrium (garam) yang sangat tinggi. Pola makan tinggi natrium dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, yang pada gilirannya mengurangi aliran darah ke otak. Kurangnya aliran darah ini bisa berdampak negatif pada memori, fokus, dan keterampilan organisasi.
Daripada menggunakan banyak garam, cobalah gunakan rempah-rempah alami seperti bawang putih, kunyit, atau jahe untuk menambah cita rasa pada masakan. Memilih bahan makanan segar juga sangat disarankan untuk mengurangi asupan natrium.
Minuman manis, seperti soda dan jus buah kemasan, adalah salah satu sumber utama gula tambahan. Mengonsumsi minuman ini secara rutin dapat menyebabkan kerusakan saraf di otak karena memicu peradangan. Penelitian bahkan menunjukkan bahwa orang yang rutin minum minuman manis memiliki volume otak yang lebih kecil dan daya ingat yang lebih buruk.
Lebih baik ganti minuman manis Anda dengan air putih yang diberi irisan buah segar seperti lemon, jeruk, atau mentimun. Ini adalah cara yang lezat dan menyegarkan untuk menjaga tubuh dan otak tetap terhidrasi.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)