Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Tips Jadi Konten Kreator Sukses di TikTok

Kurniasih Miftakhul Jannah , Jurnalis-Kamis, 07 Agustus 2025 |21:44 WIB
5 Tips Jadi Konten Kreator Sukses di TikTok
5 Tips Jadi Konten Kreator Sukses di TikTok (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA – Menjadi konten kreator bukan lagi sekedar hobi, melainkan profesi yang dapat ditekuni secara serius. Di tengah tren ini, TikTok hadir sebagai platform hiburan digital yang menghadirkan peluang bagi siapa pun untuk berkarya dan berkembang menjadi kreator, mulai dari karyawan, wirausaha, pekerja lepas, ibu rumah tangga, hingga pensiunan.

Namun, untuk meraih kesuksesan di TikTok, kreator perlu memahami cara kerja platform ini terlebih dahulu. Sebagai platform distribusi konten, TikTok beroperasi berdasarkan konten (content-graph) dan bukan berdasarkan pengikut (follower-graph). Artinya, jangkauan video ditentukan oleh kualitas dan relevansi konten, bukan berdasarkan jumlah pengikut.

Dengan memahami prinsip ini, kreator mengetahui bahwa pertumbuhan akun tidak bergantung pada seberapa populer atau seberapa banyak pengikut yang dimiliki, melainkan pada seberapa menarik dan berkualitas konten yang dibuat. Pertanyaannya: bagaimana cara memulai profesi sebagai kreator di TikTok?

TikTok bersama kreator dan publisher dari Asia Tenggara bertemu untuk saling berbagi informasi bagaimana bertumbuh di TikTok bagi pemula. Yuk, simak tipsnya di bawah ini!

1. Konsistensi adalah Kunci

Saat memulai perjalanan sebagai kreator kuliner di 2020, Thanyaporn Sanguanlosit (@farmiscooking) menghadapi tantangan awal dalam menjangkau audiens. Thanyaporn, yang lebih dikenal dengan sapaan Farm, adalah kreator asal Thailand yang dikenal dengan video memasak serta ulasan makanannya.

Saat Farm memulai perjalanannya sebagai creator TikTok, ia menyadari bahwa ia membutuhkan waktu hingga kontennya mendapatkan engagement yang ia harapkan. Namun, berkat konsistensi dan semangatnya yang tinggi, Farm kini memiliki lebih dari 1,4 juta pengikut di TikTok. Tidak berhenti di situ, Farm terus mengasah kreativitasnya untuk terus berkarya dan mengembangkan akunnya. Farm meyakini dengan terus bereksperimen dan mengunggah konten secara konsisten, ia dapat mengembangkan akun dan komunitas di TikTok.

“Awalnya aku tidak bisa bicara di depan kamera. Dulu aku membuat konten tanpa menunjukkan wajah. Seiring dengan berjalannya waktu, aku merasa lebih percaya diri, dan akhirnya aku mulai menunjukkan wajah di video-video karyaku yang juga membantu meningkatkan jumlah penonton kontenku,” ujarnya.

2. Pahami Audiens yang Kamu Tuju

Konten yang tepat sasaran lahir dari pemahaman mendalam soal audiens. Hal ini yang diaplikasikan oleh Richard Sam Bera, mantan atlet renang nasional yang kini menjabat sebagai Direktur Utama Tim Indonesia (@timindonesiaofficial). Richard dan timnya membangun akun TikTok Tim Indonesia dengan semangat mengenalkan atlet-atlet Indonesia ke khalayak luas.

Richard mengatakan, untuk meningkatkan engagement, timnya mencoba memahami keinginan audiens yang ingin lebih mengenal atlet-atlet Indonesia. Banyak masyarakat yang memiliki keingintahuan besar untuk mengetahui momen-momen saat atlet berlatih atau mempersiapkan diri untuk kompetisi baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Strategi kami sederhana saja. Kami mencoba memperlihatkan kegiatan-kegiatan para atlet, seperti momen-momen behind the scenes latihan mereka, performa mereka di kompetisi besar seperti Asian Winter Games, atau tips-tips untuk olahraga populer seperti padel dan basket,” ungkap Richard.

 

3. Gabungkan Pengetahuan dan Kemampuan yang Dimiliki

Kreator edukasi, Dennis Guido (@naktekpang) mengaku bahwa latar belakang Pendidikan yang ia miliki sangat membantu dalam perjalanannya sebagai kreator. Sebagai lulusan teknologi pangan, Dennis menggunakan ilmu yang ia pelajari untuk menyajikan konten edukasi terkait pemrosesan pangan melalui beragam eksperimen seru yang menghibur.

Sebagai kreator dengan fokus di segmen edukasi, Dennis membuktikan bahwa pengguna kini tak hanya mencari hiburan di TikTok, tapi juga pengetahuan yang bermanfaat.

“Kadang-kadang aku butuh eksperimen untuk bikin konten yang memerlukan keterampilan dalam menggunakan alat-alat di laboratorium. Dalam proses penyuntingan pun kita harus punya perspektif sendiri agar mampu menerjemahkan istilah-istilah sains ke dalam kata-kata yang lebih diterima oleh masyarakat. Masyarakat juga berhak tahu apa saja yang mereka konsumsi, seperti misalnya apa arti bahan-bahan yang ada di label produk,” ungkap Dennis.

4. Riset untuk Konten yang Kredibel

Sebelum membagikan informasi, pastikan kalau sumber yang kamu bagikan berasal dari sumber yang akurat dan tepercaya. Hal ini diyakini oleh Jerhemy Owen (@jerhemynemo), lulusan environmental science yang selalu memulai proses pembuatan kontennya dengan melakukan riset terlebih dahulu.

“Salah satu tantangan terbesar dalam proses pembuatan konten adalah riset yang mendalam, mulai dari mencari sumber yang valid hingga memastikan informasi yang akurat, dan juga visualisasi data agar lebih dipahami oleh audiens kita. Tapi semua hal itu bisa disiasati asalkan kita adaptif dan punya rencana yang cukup fleksibel,” ujar Owen.

5. Fokus Pada Konten yang Apik, Menarik, dan Niche

Menurut Angga Anugrah Putra, General Manager Content Operations Southeast Asia TikTok, konten yang sukses memiliki tiga elemen utama: well crafted (apik), engaging (mampu menarik perhatian audiens), dan specialized content (fokus pada topik atau niche tertentu yang bernilai). Hal ini juga tercermin dari keberhasilan peluncuran STEM Feed TikTok, yang menunjukkan bahwa konten edukatif dengan fokus yang jelas dan penyajian yang menarik dapat menjangkau audiens secara luas.

“Ketika kita berbicara soal autentisitas konten, tentu kesungguhan kita itu penting. Tapi perlu diingat juga, konten berkualitas itu adalah fondasi yang mendorong kesuksesan kreator. Di TikTok, kami menyediakan berbagai tools untuk mendukung para kreator, yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan kolaborasi dan memastikan kreator dapat menciptakan konten yang berkualitas,” tutup Angga.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement