Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Heboh Fenomena Salju di Gunung Bromo, Jadi Daya Tarik Wisatawan Berkunjung

Avirista Midaada , Jurnalis-Sabtu, 12 Juli 2025 |06:35 WIB
Heboh Fenomena Salju di Gunung Bromo, Jadi Daya Tarik Wisatawan Berkunjung
Salju di Gunung Bromo (Foto: Okezone/Avirista)
A
A
A

MALANG - Gunung Bromo mulai diselimuti fenomena salju yang datang saat mulai musim kemarau. Fenomena es berupa embun upas atau frost itu memang menarik minat wisatawan yang datang ke Wisata Gunung Bromo, yang ada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Sandi Kurniawan, wisatawan asal Desa Sanankerto, Kabupaten Malang, mengaku tertarik mendengar informasi adanya embun upas yang menyerupai salju di Gunung Bromo. Makanya ia memutuskan untuk datang guna melihat fenomena yang jarang ditemui ini.

"Saya sengaja datang ke sini sejak subuh, soalnya katanya kalau sudah jam 10 pagi sudah mulai meleleh esnya. Alhamdulillah saya kesampaian buat lihat embun es ini, soalnya tahun kemarin datang ke sini sudah gak ada lagi," ujar Sandi, saat dikonfirmasi.

Menurut Sandi, embun es ini sangat bagus untuk diabadikan ke dalam foto. Karena terkesan berada di luar negeri, padahal ia masih berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

"Kalau di foto kan pasirnya gak kelihatan hitam, malah putih seperti salju. Jadi bagus buat update foto di Instagram," bebernya.

Di sisi lain, Pranata Humas Balai Besar (BB) TNBTS, Endrip Wahyutama membenarkan fenomena embun upas di Gunung Bromo. Embun es ini terpantau terjadi di beberapa wilayah seperti lautan pasir Bromo, Ranu Regulo, sampai Ranupani. Embun upas atau frost ini juga menyebabkan suhu udara di kawasan TNBTS mencapai 5 derajat celcius.

"Fenomena embun upas ini sebenarnya biasa terjadi di kawasan pegunungan ketika memasuki musim kemarau. Jadi memang setiap tahun selalu muncul embun upas ini di kawasan Bromo Tengger Semeru," kata Endrip Wahyutama.

 

Meskipun terlihat cantik, Endrip meminta pengunjung untuk tidak menyentuh atau menginjak tanaman yang tertutup es. Pasalnya tanaman di Gunung Bromo merupakan bagian dari ekosistem alam yang tidak boleh diganggu.

Selain itu, ia mengingatkan wisatawan yang akan datang ke Gunung Bromo atau Gunung Semeru untuk mempersiapkan pakaian dan pembekalan. Pasalnya suhu udara saat memasuki musim kemarau ini akan sangat dingin.

"Sebelum datang ke sini, lebih baik membawa jaket tebal, karena suhu udara bisa mencapai 5 derajat. Kemudian makan dulu sebelum berangkat, yang terpenting perut terisi agar suhu tubuh meningkat," pungkasnya.

Sebagai informasi, Gunung Bromo memiliki empat pintu masuk dalam satu kawasan di TNBTS. Pintu masuk yang favorit yakni melalui Jemplang, di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, kemudian Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, dan Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, yang juga jadi pintu masuk ke kawasan Gunung Semeru juga.

Berdasarkan catatan Balai Besar TNBTS, sepanjang 2024 jumlah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp 21,15 miliar. Nilai PNBP itu berasal dari total jumlah kunjungan wisatawan yang sebanyak 485.696 wisatawan, terdiri dari 465.770 wisatawan nusantara dan 19.926 wisatawan mancanegara

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement