Si Pitung adalah tokoh legendaris yang menjadi simbol perlawanan rakyat Betawi terhadap penjajahan Belanda. Motif ini menggambarkan keberanian, keadilan, dan semangat membela kebenaran.
Kehadiran motif bunga peony dari budaya Tionghoa dan sakura dari Jepang turut memperkaya desain batik Betawi. Di sisi lain, bunga-bunga lokal seperti melati gambir, flamboyan, dan tapak dara mempertegas ciri khas Jakarta dalam motif batik tersebut.
Batik Betawi bukan hanya selembar kain bermotif, melainkan lembaran sejarah yang membungkus nilai-nilai luhur masyarakat Jakarta. Dalam perayaan HUT Jakarta yang ke-498 ini, mengenakan dan mengenal batik Betawi adalah salah satu cara untuk menghargai jati diri ibu kota serta mempererat rasa cinta terhadap budaya lokal.
(Kemas Irawan Nurrachman)