MEROKOK tidak hanya berbahaya bagi perokok aktif tetapi juga dapat lebih berbahaya bagi perokok pasif karena salah satunya dapat memicu terjadinya kanker.
Kebanyakan orang merokok untuk menghilangkan stres atau hanya ikutan orang di sekitarnya. Para perokok aktif ini biasanya merokok di antara orang yang tidak merokok yang menjadikan orang tersebut perokok pasif karena menghirup asap rokoknya tersebut.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam (Internist), Endokrinologist, dan Health Motivator Dr.dr. Hans Tandra, Sp.PD-KEMD, Ph.D, FINASIM, FACE, FACP menyatakan, ternyata efek menjadi perokok pasif ini lebih besar dibandingkan perokok aktif.
Meskipun perokok aktif tidak merokok langsung dan menebarkan asap rokoknya dekat dengan perokok pasif. Namun, nikotin dari rokok perokok aktif dapat disebarkan melalui nafas perokok aktif ke lawan bicaranya
"Meskipun tidak merokok di rumah dia merokok di luar, sampai di rumah dia tidak perokok tapi nafasnya dengan menabur nikotin ke mana-mana bahkan dikatakan seseorang yang berhenti merokok lima tahun baru bersih dari nikotinnya," jelasnya dilansir dari Instagram ingat 7an, Selasa (17/6/2025).
"Dia di rumah tetap nabur nikotin, anak bayinya jadi perokok pasif, istrinya jadi perokok pasif, orang rumah semua jadi perokok pasif. Efek perokok pasif itu lebih ternyata lebih besar dari perokok aktif," tambahnya.
Dilansir dari U.S Centers For Disease Control and Prevention, perokok pasif bisa terkena berbagai macam penyakit dari asap rokok, seperti penyakit jantung koroner, stroke dan kanker paru-paru yang memicu kematian dini. Bagi wanita membawa dampak buruk untuk reproduksi dan bagi bayi menyebabkan sindrom kematian mendadak bagi bayi (SIDS), infeksi saluran pernapasan, infeksi telinga dan serangan asma.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)