Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Fakta Gagasan Wisata Kucing di Kepulauan Seribu, Terinspirasi Pulau Aoshima Jepang

Qur'anul Hidayat , Jurnalis-Minggu, 15 Juni 2025 |09:08 WIB
5 Fakta Gagasan Wisata Kucing di Kepulauan Seribu, Terinspirasi Pulau Aoshima Jepang
5 Fakta Gagasan Wisata Kucing di Kepulauan Seribu. (Foto: Wirestock/Freepik)
A
A
A

4. Cegah Lonjakan Populasi Kucing

Selain itu terkait populasi kucing yang meningkat, Pramono terus menggalakkan Program Sterilisasi Kucing. Pasalnya, lonjakan populasi kucing liar yang dapat berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan masyarakat, termasuk mengurangi tindakan kekerasan terhadap hewan akibat ketidakseimbangan populasi.

"Pertumbuhan populasi kucing liar yang tidak terkendali menimbulkan dampak lingkungan, seperti pencemaran kotoran, kerusakan properti, dan potensi penyebaran penyakit. Untuk itu diperlukan edukasi masyarakat agar lebih peduli terhadap kesejahteraan hewan dan lingkungan," jelas Pramono Anung.

5. Tuai Pro dan Kontra

Meski didukung komunitas pecinta hewan, wacana ini juga menuai penolakan. Penolakan pertama datang dari Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Francine Widjojo yang mengusulkan jika Pulau Tidung Kecil tetap akan dijadikan pulau tematik konservasi sesuai peruntukannya.

Pasalnya, dalam Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Pulau Tidung Kecil diperuntukkan sebagai wilayah konservasi perairan. 

Hal itu disampaikan Francine dalam rapat Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD DKI Jakarta, Rabu (11/6/2025).

Salah satu alasan yang disampaikan Francine, rencana pulau tematik kucing di Pulau Tidung Kecil, Kabupaten Kepulauan Seribu belum memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL), dan masih dalam tahap konsep kajian teknis.

"Agar sesuai peruntukannya, bukan dijadikan pulau kucing," ujar Francine. 

Sementara itu, penolakan juga datang pecinta kucing yang juga Miss Earth 2019, Lirabica. Menurutnya, wacana ini akan menimbulkan beberapa persoalan ke depannya, salah satunya eksploitasi terhadap hewan.

"Wacana untuk membuat Wisata Pulau kucing di Kepulauan Seribu dapat memicu animal abuse," ujarnya, Sabtu (14/6/2025).

Lirabica menambahkan Lebih baik Pemprov DKI fokus memaksimalkan penggunaan anggaran untuk kesejahteraan kucing-kucing di Jakarta. Salah satunya dengan biaya pengobatan dan sterilisasi atau kebiri gratis daripada membangun tempat wisata, yang belum jelas tata kelolanya.

Lirabica melanjutkan, selain itu sangat penting sebagai pejabat publik untuk menyerap masukan dari seluruh organisasi hewan, tidak hanya sebagian kelompok karena Indonesia memiliki undang-undang terkait kesejahteraan dan keselamatan hewan.

(Qur'anul Hidayat)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement