JAKARTA - Viral di media sosial, video Tantowi Yahya tengah melakukan medical chek up di Penang Malaysia. Dalam video tersebut, Tantowi mengungkap mengapa 80% pasien di RS Penang itu berasal dari Indonesia. Setelah diselidiki, alasan mereka lebih memilih berobat di RS Penang karena pelayanannya sangat cepat dan pasien tidak merasa diperas.
Berdasarkan rekaman yang posting melalui akun Tiktoknya @tantowi2023, Tantowi mengaku tak begitu kaget melihat pasiennya yang kebanyakan berasal dari warga Indonesia mulai dari Medan, Palembang, Kalimantan, Bali hingga Papua.
“Paling tidak ada tiga hal utama. Pertama, tingkat akurasi yang tinggi, ini barangkali produk dari mesin-mesin modern yang mereka gunakan dan dikombinasikan dengan dokter-dokter hebat profesional begitu juga perawat-perawatnya,” ucap Tantowi Yahya di dalam videonya.
“Kedua, kecepatan. Sangat cepat di sini, kita menunggu dari satu bilik atau satu pelayanan ke pelayanan lainnya itu kadang kurang dari 5 menit. Nah, hasil seluruhnya bisa kita dapatkan kurang dari 4 jam,” ungkap Tantowi.
“Ketiga, tingkat kepercayaan. Pasien-pasien itu mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap hasil yang dihasilkan oleh medical check up ataupun pengobatan. Barangkali, ini kecanggihan dokternya ya dan dibantu dengan alat-alat, sehingga rasa percaya itu tumbuh dan semakin tinggi,” tambah pria yang pernah menjabat sebagai Duta Besar Selandia Baru 2009-2017 itu.
Tantowi juga menjelaskan selain alasan tiga utama tersebut, masih ada alasan tambahan lain yang menjadikan alasan banyak masyarakat Indonesia berkunjung ke Pinang hanya untuk melakukan pengobatan.
“Pertama, murah. Saya katakan murah, karena biayanya itu 30% dari biaya yang seharusnya atau biasanya kita bayar di Jakarta, atau 50% lebih murah daripada di Singapura. Mengapa itu murah? Ternyata salah satunya mesin-mesin modern yang mahal itu, ketika masuk ke Pinang itu tidak dikenakan pajak oleh pemerintahnya,” jelasnya.
“Kedua, dokter dan perawatnya itu semua bisa berbahasa Indonesia, sehingga tidak meninggalkan kesulitan bagi pasien-pasien kita yang tidak bisa berbahasa Inggris. Bahkan, mesin-mesin modern yang saya pakai seperti mesin CT scan (Computed Tomography scan) dan lain-lain itu sudah menggunakan bahasa Indonesia,” tuturnya.
“Nah yang ketiga dan tidak kalah pentingnya, pasien-pasien di sini tidak merasa diperas oleh rumah sakit ataupun dokternya. Jadi, ya mereka cari uang tapi ada kesan humanisnya, ada kesan pelayanan kepada masyarakat,” kata dia.
Bahkan Tantowi Yahya juga bercerita ketika selesai pengobatan, ia harus menebus tujuh macam obat berbeda yang tentunya cukup memakan biaya. Namun, reaksi sang dokter membuat Tantowi terkejut karena ia malah direkomendasikan untuk membeli obat di luar rumah sakit karena harganya bisa lebih murah 30-50 persen.
RS Penang merupakan rumah sakit yang berada di negara Malaysia yang lokasinya berada di barat laut negara tersebut. Sebagai informasi, bahwa Rumah sakit yang berada di Penang memang terkenal sebagai tempat pengobatan, terutama bagi masyarakat Indonesia.
Video yang diunggah oleh Tantowi Yahya di Tiktok pribadinya, @tantowi2023 berhasil ditonton lebih dari 1 juta penonton. Unggahannya pun langsung menuai banyak komentar dari netizen, banyak dari mereka yang membandingi dan mengeluh terkait pelayanan yang mereka terima selama melakukan pengobatan di rumah sakit Indonesia.
“Di Indonesia dokter libur hari sabtu dan minggu, sementara penyakit gak libur di hari sabtu dan minggu, tiba-tiba hari senin pasien pindah alam," tulis @bob**
“Di RS Indonesia kebanyakan salah diagnosa, kemudian pasien sudah stay dari jam 07.00 pagi tapi dokternya baru datang jam 10 bahkan jam 11.00. Jadi mental tenaga medis di Indonesia kayak bos sesuka mereka,” tulis @suf**
“Ada pengalaman Saudara saya di Penang, di Indonesia dibilang kanker lidah (ada benjolan) harus langsung dipotong, di Penang cuma dikasih vitamin B dan sembuh sampai sekarang,” tulis @non**
(Kemas Irawan Nurrachman)