Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Neymar Positif Covid-19, Ini Gejala yang Dialami

Wiwie Heriyani , Jurnalis-Senin, 09 Juni 2025 |11:29 WIB
Neymar Positif Covid-19, Ini Gejala yang Dialami
Neymar Positif Covid-19, Ini Gejala yang Dialami (Foto: X/futebol)
A
A
A

BINTANG Timnas Brasil, Neymar Jr dikabarkan positif COVID-19 dan langsung dipinggirkan dari aktivitas klubnya, Santos FC.

Melansir dari laman Reuters, Senin (9/6/2025), Pemain berusia 33 tahun itu sebelumnya sudah dinyatakan tidak akan tampil dalam laga melawan Fortaleza karena sanksi larangan bermain. Namun kini, ia juga harus menjalani isolasi karena terpapar virus corona.

Neymar Jr

Neymar dilaporkan mulai mengalami gejala COVID-19 pada 5 Mei 2025. Menurut keterangan resmi dari pihak klub yang dikutip media Brasil, Neymar langsung dikeluarkan dari sesi latihan dan menjalani tes medis. Hasilnya, ia dinyatakan positif COVID-19 pada 7 Mei 2025.

Sayangnya, pihak Santos tidak mengungkapkan berapa lama sang pemain akan absen. Mereka juga belum memberikan keterangan resmi kepada media internasional, termasuk Reuters.

Gejala Covid-19 Pirola

Waspadai Gejala COVID-19, Ini Daftarnya

Kasus Neymar jadi pengingat bahwa COVID-19 masih ada. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mencatat beberapa gejala yang patut diwaspadai:

Gejala Umum

- Demam

- Batuk kering

- Kelelahan

- Kehilangan penciuman atau rasa

 

Gejala Tambahan:

- Sakit tenggorokan

- Sakit kepala

- Nyeri otot

- Diare

- Hidung meler atau tersumbat

Covid-19

Gejala Berat (Harus Segera ke Dokter!):

- Sulit bernapas

- Nyeri dada

- Bingung atau tidak bisa bangun

- Bibir atau wajah kebiruan

Masa inkubasi COVID-19 bisa berlangsung antara 2–14 hari. Itu sebabnya, siapa pun yang merasa tidak enak badan, apalagi setelah kontak dengan penderita positif, disarankan untuk segera tes dan melakukan isolasi mandiri.

 

Seperti diketahui, Kemenkes RI mencatat 7 kasus baru COVID-19, dengan positivity rate sebesar 2,05%, alias 2 dari setiap 100 tes menunjukkan hasil positif, dalam kurun waktu 25–31 Mei 2025.

Sejak awal 2025, Kemenkes telah melakukan pemeriksaan terhadap 2.160 spesimen dan mencatat 72 kasus positif total, tanpa korban jiwa.

Kemenkes menyebut varian utama saat ini adalah Omicron subvarian JR1, yang menyebar di beberapa wilayah Asia.

Beberapa waktu lalu, Menkes Budi Gunadi Sadikin juga sempat menegaskan tingkat fatalitas JR1 rendah, dan tidak ada lonjakan signifikan seperti di negara tetangga.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement