JAKARTA - Bule Afrika dan Timur Tengah dominasi daftar kunjungan wisatawan asing ke Indonesia. Bahkan, kedua wilayah ini melampaui Asia dan Eropa dalam pertumbuhannya.
Kunjungan wisatawan dari Afrika meningkat 35,28% dari tahun ke tahun, sementara kunjungan wisatawan dari Timur Tengah meningkat 22,13%.
Karena konsisten meningkat dibanding bulan sebelumnya, kenaikan mencolok ini menjadi perhatian utama. Pertumbuhannya masing-masing adalah 89,57% dan 151,37%, Selasa (3/6/2025).
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang April 2025, ada peningkatan 9,15% dalam jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia. Kelompok yang paling cepat berkembang adalah wisatawan dari Afrika dan Timur Tengah.
Tercatat sebanyak 7.630 kunjungan dari Afrika dibandingkan April 2024. Dengan 18.312 orang yang mengunjungi Timur Tengah, wisatawan Arab Saudi menjadi yang paling banyak dengan 10.820 kunjungan, atau sekitar 59% dari total kunjungan.
Panjang tinggal juga menunjukkan peningkatan kunjungan. Wisatawan Rusia menghabiskan waktu terlama di Indonesia, rata-rata 27,39 malam, diikuti oleh wisatawan dari Timur Tengah, yang rata-rata menghabiskan 11,51 malam.
Namun, Malaysia (14,60%), Australia (12,85%), dan Tiongkok (9,15%) juga masih masuk daftar wisman terbesar ke Indonesia. Namun, negara-negara di Afrika dan Timur Tengah mencatatkan pertumbuhan tercepat, menunjukkan potensi pasar yang semakin besar di masa depan.
Selain itu, peningkatan kunjungan didukung oleh peningkatan trafik kedatangan melalui jalur udara, dengan Bandara Ngurah Rai, Bali, dan Soekarno Hatta, Banten, masing-masing menyambut lebih dari 773 ribu orang, atau 90,53 persen dari total kunjungan turis.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sedang menyelidiki strategi khusus untuk meningkatkan promosi dan koneksi dengan negara-negara Afrika dan Timur Tengah. Ini karena pasar nontradisional ini dianggap memiliki peluang besar untuk mendorong pemulihan dan diversifikasi sektor pariwisata nasional.
(Rani Hardjanti)