Trik agar Anak Tak Jajan Sembarangan, Bikin Bekal yang Menarik Moms!
KEBANYAKAN anak sekolah dasar (SD) lebih suka jajan dibandingkan mengkonsumsi bekal yang disiapkan dari rumah. Hal ini membuat Moms khawatir dengan kandungan yang ada dalam jajanan yang akan dikonsumsi oleh anak mereka.
Berikut, beberapa hal yang dapat dilakukan agar anak tetap ingin mengkonsumsi meal prep yang dibuat dari rumah dan anak tetap mendengarkan saran dari orangtua mengenai jajanan yang ada di sekolah.
Untuk menarik perhatian anak SD agar mereka tidak bosan mengkonsumsi meal prep yang dibuat dari rumah yaitu cara mengkreasikan makanan anak dalam bentuk-bentuk yang menarik, seperti nasi yang dibentuk sesuai dengan karakter kesukaan anak contohnya hello kitty dan lainnya serta memastikan rasa dari makanan tersebut enak dan sesuai dengan selera anak dan pastikan anak tidak merasa kekurangan ataupun kelebihan.
“Pendekatannya kalau makanan tadi beragam kemudian makanan tadi enak, beragamnya tadi cukup anak merasa tidak kelebihan, tidak lagi kekurangan itulah sebenarnya. Jadi, enak itu dilihat dari mata pertama penampilannya, bentuknya menarik, warnanya menarik tapi bukan warnanya mencolok karena warna pakaian ya, terus ketika dicicipi rasanya enak,” ujar Prof. Dr. Hardinsyah MS, Guru Besar Ilmu Gizi dan Ketua MWA IPB dalam wawancara eksklusif bersama Okezone, Jumat (30/5/2025)
“Nah di luar itu ada juga anak-anak akan lebih semangat makan lagi kalau dia melihat makanan itu ada unsur kekiniannya, ada dianjurkan oleh idolanya di berbagai media kalau dia nonton, kalau makannya rame-rame. Nah itu termasuk meningkatkan semangat ketertarikan anak makan,” tambahnya
Selain itu agar anak SD tidak bosan dan tetap mengkonsumsi meal prep yang dibuat dari rumah, orangtua dapat melakukan pergiliran menu. Dengan cara membuat menu dari pagi sampai malam berbeda-beda tetapi bisa juga karena keterbatasan waktu atau ekonomi dapat membuat menu yang berbeda dari hari senin hingga Minggu, kemudian di hari senin Minggu depan menu yang ada pada senin Minggu lalu dapat dimunculkan kembali.
“Ya itu tergantung juga kebiasaan ya, tapi pada umumnya tentunya antara makan pagi, makan siang, makan sore ya sebaiknya berbeda, tapi kalau karena keterbatasan keluarga, keterbatasan ekonomi, keterbatasan waktu menyiapkan bisa saja satu hari itu barang kali siang dan malamnya sama paginya beda tapi esok harinya beda. Jadi, pergiliran menu itu bisa berubah setelah seminggu, setelah dua Minggu ya sehingga ga merasa ga itu lagi – itu lagi,” ungkapnya
“Hari senin beda dengan selasa, beda dengan Rabu, beda Kamis, beda Jumat, Minggu depannya hari senin itu bisa muncul lagi,” tambahnya
Namun, jika anak SD tetap memaksa jajan di sekolahnya, orangtua dapat pergi ke sekolahnya untuk melihat jenis jajanan apa saja yang ada di sekolah anakanya. Hal ini dilakukan untuk memastikan jajanan di lingkungan sekolah anak tetap aman dan mengurangi kekhawatiran pada orangtua.
“Orangtua itu perlu jalan ke sekolah sekali-sekali untuk melihat apa sih yang dijajakan di sekolah, jangan sampai yang dijajakan di pinggir sekolah itu sesuatu yang ga aman, yang merusak. Jadi nanti menyarankannya sesuai dengan kondisi di sekolah,” jelasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)
