Dalam kunjungan tersebut, delegasi dibagi menjadi tiga kelompok untuk melihat langsung berbagai layanan di National Cancer Center (NCC) Dharmais, termasuk fasilitas kamar operasi, CSSD, pelayanan onkologi, dan kemoterapi.
“Kami ajak mereka hospital tour singkat, melihat bagaimana handling sitotoksik, serta kepadatan pasien di poliklinik onkologi, baik pembedahan maupun kemoterapi. Mereka sangat terkesan sekali dengan kondisi yang ada di Indonesia dan punya keinginan untuk membantu pengembangan selanjutnya,” jelas dr. Soeko.
Ia juga menekankan tantangan besar yang dihadapi Indonesia, mengingat jumlah penduduk yang jauh lebih besar dibandingkan Swedia.
“Swedia jumlah penduduknya hanya sekitar 10 juta, sementara kita 280 juta. Mereka sangat terkesan dengan jumlah pasien di rumah sakit ini. Kami berharap ada teknologi yang bisa mempermudah pelayanan pada pasien, dan tentu saja akan kami kolaborasikan lebih lanjut demi kepentingan pasien,” tambahnya.
Kunjungan ini diharapkan menjadi titik awal pengembangan dan perluasan kerja sama kedua negara dalam meningkatkan layanan kanker di Indonesia melalui inovasi teknologi dan penguatan kapasitas tenaga kesehatan. Melalui kolaborasi ini, diharapkan Indonesia dapat lebih siap menghadapi tantangan pelayanan kanker dan membuka peluang transfer pengetahuan serta inovasi dari mitra internasional.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)