Meskipun Hovit tampil sangat kuat dan nyaris menang, akhirnya Fajar yang berhasil memimpin dengan konsistensi skor tinggi, terutama pada tantangan kedua dan ketiga.
Momen kemenangan ini disambut meriah oleh para penonton dan warganet yang memuji kerja keras serta dedikasi kedua finalis.
Sebelumnya, Fajar dan Hovit, sukses menuntaskan tantangan terakhir dalam babak Grand Final, yaitu Signature Dish Challenge.
Tantangan ini menjadi momen penentuan yang sangat krusial, di mana para finalis diminta untuk menyajikan satu set menu lengkap, Appetizer, Main Course, dan Dessert, dalam waktu terbatas, yaitu 120 menit.
Hidangan yang mereka sajikan harus mencerminkan jati diri, kemampuan teknik memasak, serta kreativitas kuliner masing-masing.
Para juri, Chef Juna Rorimpandey, Chef Renatta Moeloek, dan Chef Rudy memberikan penilaian ketat, namun tak bisa menyembunyikan kekaguman mereka terhadap performa Fajar dan Hovit.
Chef Juna memuji penampilan keduanya secara langsung.
"This is amazing dish. Kalian berdua ini dua-duanya luar biasa ya. Ini dua-duanya pembukaannya very smart dan saya tidak punya banyak yang bisa saya komplain. Malah ini lebih ke pujian buat kedua hidangan kalian,” tutur Chef Juna.
Sementara itu, Chef Renatta menyoroti keindahan dan kompleksitas rasa dari hidangan yang disajikan.
"Fajar, Hovit, saya mengakui ini benar-benar sangat memuaskan. It's beautiful dish. Hovit, this is a nice dish. Terlihat sederhana tapi ketika dimakan cukup kompleks,” katanya.
Penampilan Hovit juga mendapat apresiasi khusus dari Chef Rudy yang menyatakan, "Hovit, hampir tidak ada yang bisa saya cari kesalahannya di sini."
Signature Dish Challenge ini bukan sekadar soal rasa dan tampilan. Para finalis juga dituntut untuk menunjukkan penguasaan teknik memasak, kreativitas dalam menyusun menu, serta manajemen waktu yang disiplin.
Fajar dan Hovit berhasil membuktikan bahwa mereka layak berada di puncak kompetisi dengan hidangan-hidangan memukau yang mencerminkan kualitas MasterChef sejati.
Terlepas dari siapa pemenangnya, satu hal yang pasti, Fajar dan Hovit telah membuktikan diri sebagai dua koki muda berbakat yang layak mendapat tempat di dunia kuliner Indonesia.
(Kemas Irawan Nurrachman)