Meskipun tinggal di barak, siswa tetap mengikuti pelajaran sekolah seperti biasa. Guru dari sekolah asal mereka tetap datang untuk mengajar, memastikan proses pendidikan formal tidak terganggu.
Beberapa pihak mendukung program ini sebagai langkah positif dalam membentuk karakter pelajar.
Namun, ada juga kritik yang menyatakan bahwa pendekatan militeristik bukanlah solusi yang tepat dan dapat menambah beban kerja TNI yang seharusnya fokus pada pertahanan negara.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menolak menerapkan program serupa di wilayahnya, dengan alasan sudah ada aturan hukum yang mengatur penanganan siswa bermasalah.
(Qur'anul Hidayat)