Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Pengidap Penyakit yang Tidak Disarankan Naik Gunung

Wiwie Heriyani , Jurnalis-Selasa, 11 Maret 2025 |15:28 WIB
5 Pengidap Penyakit yang Tidak Disarankan Naik Gunung
5 Pengidap Penyakit yang Tidak Disarankan Naik Gunung. (Foto: Jcomp/Freepik)
A
A
A

Pengidap penyakit ini tidak disarankan untuk naik gunung. Mendaki gunung memang merupakan aktivitas fisik yang tak hanya menyehatkan, tetapi juga menyenangkan. Namun, Anda yang punya riwayat penyakit ini dilarang untuk melakukannya.

Pada beberapa kondisi, kegiatan mendaki gunung bisa berakibat fatal, bahkan sampai menyebabkan kematian. Hal ini sebenarnya bergantung pada kondisi masing-masing individu. Berikut adalah daftar penyakit yang tidak boleh naik gunung, dirangkum Okezone, dari berbagai sumber, Selasa (11/3/2025).

1. Penyakit jantung

Aktivitas pendakian gunung biasanya dicirikan dengan olahraga berat yang lingkungannya dapat menyebabkan penurunan tekanan udara, suhu, hingga kelembapan. Hal ini menimbulkan respons pada tubuh yang memengaruhi pernapasan dan kardiovaskular. Ketinggian yang lebih dari 2.500 meter dapat memengaruhi kinerja jantung.

Memang, penurunan oksigen yang tersedia dapat merangsang laju pernapasan lebih tinggi, sehingga jantung berdetak lebih kencang dan menyebabkan tekanan darah naik. Jika terus dibiarkan, tekanan yang lebih besar pada sistem kardiovaskular terjadi dan dapat membahayakan.

Maka dari itu, seseorang yang mengidap penyakit kardiovaskular layaknya penyakit jantung atau serangan jantung harus berhati-hati saat naik gunung.

2. Hipertensi

Bagi Anda yang memiliki darah tinggi, sebaiknya tidak melakukan pendakian gunung. Pasalnya, mendaki gunung termasuk aktivitas fisik yang berat dan dapat meningkatkan tekanan darah.

Pendaki Gunung

Bila Anda memiliki riwayat hipertensi, naik gunung dapat membuat tekanan darah meningkat drastis sehingga berpotensi menyebabkan berbagai masalah, seperti serangan jantung dan stroke.

3. Penyakit Paru-Paru

Gangguan paru-paru termasuk penyakit yang tidak boleh naik gunung. Hal ini berlaku bagi orang dengan riwayat penyakit pernapasan, misalnya asma. Pasalnya, semakin tinggi datarannya, oksigen juga akan semakin menipis.

Kondisi tersebut dapat menyebabkan sesak yang kemudian bisa berujung pada pingsan. Keadaan tersebut bisa berakibat fatal, apalagi pada orang dengan gangguan paru-paru.

Kerja paru-paru dapat menurun ketika oksigen semakin menipis. Jantung pun ‘dipaksa’ bekerja lebih keras untuk mendistribusikan oksigen saat kondisi ini terjadi.

 

4. Glaukoma

Pernah mendengar tentang glaukoma? Penyakit ini merupakan keadaan ketika terjadi peningkatan tekanan pada bola mata yang menyebabkan saraf optik mata rusak. Glaukoma juga termasuk salah satu penyakit yang tidak boleh naik gunung.

Ketika mendaki gunung, Anda dapat meningkatkan risiko mengejan, apalagi ketika melewati jalanan yang terjal. Mengejan dapat menyebabkan tekanan bola mata meningkat sehingga orang dengan riwayat glaukoma tidak dianjurkan untuk naik gunung.

5. Diabetes

Diabetes sebenarnya bukan penyakit yang sepenuhnya dilarang untuk naik gunung. Bila gula darah terkontrol, Anda boleh melakukan pendakian gunung. Namun, lain halnya bila gula darah Anda cenderung tinggi.

Ketika gula darah tinggi, naik gunung menjadi pantangan naik gunung bagi diabetesi. Para penderita diabetes memiliki gangguan penyembuhan luka yang dapat berujung ke infeksi dan masalah lainnya. Sementara, aktivitas ini memiliki risiko terjadinya lecet atau cedera.

(Qur'anul Hidayat)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement