Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kenapa saat Puasa Kita Jadi Lebih Gampang Panas Dalam?

Agustina Wulandari , Jurnalis-Sabtu, 01 Maret 2025 |23:14 WIB
Kenapa saat Puasa Kita Jadi Lebih Gampang Panas Dalam?
Ilustrasi gangguan panas dalam. (Foto: dok ist)
A
A
A

JAKARTA – Gangguan panas dalam sebenarnya tidak terbatas ruang dan waktu. Namun, gejalanya terasa lebih buruk ketika berpuasa.

Ya, saat puasa, tubuh bisa kekurangan cairan karena kita tidak minum sepanjang hari. Hal ini dapat menyebabkan tenggorokan kering dan dehidrasi ringan. 

Di sisi lain, kebiasaan mengonsumsi makanan pedas dan gorengan saat berbuka semakin memperparah iritasi tenggorokan. Akibatnya, tenggorokan akan terasa gatal, panas, bahkan terasa nyeri saat menelan maupun berbicara.

Tak hanya itu, panas dalam juga membuat kita rentan sariawan. Perubahan pola makan mungkin membuat tubuh tidak menerima nutrisi yang cukup, sehingga lebih sulit melawan infeksi yang menyerang –salah satunya sariawan.

Di beberapa orang, puasa dapat menyebabkan sembelit. Dilansir Women's Health, ahli gastroenterologi di Gastroenterology Associates of Brooklyn, dr. Cynthia Quainoo, mengatakan kebiasaan makan yang berubah dapat menyebabkan perubahan pada pergerakan usus. 

Ketika makanan yang masuk ke dalam tubuh lebih sedikit ditambah kurangnya asupan cairan, frekuensi buang air besar pun bisa jadi tidak teratur. Lantas, bagaimana mengatasinya?

Tips Atasi Sakit Sariawan, Sakit Tenggorokan dan Panas Dalam saat Puasa


 

Kuldon
(Ilustrasi: dok Kuldon)

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement