Radang usus buntu menjadi salah satu penyakit yang cukup familiar bagi masyarakat Indonesia. Kasusnya bahkan cukup sering ditemukan.
Apendisitis bisa menyerang 1 dari setiap 500 orang setiap tahun. Risiko radang usus buntu pun bisa meningkat dengan bertambahnya usia, dan memuncak antara usia 15 dan 30 tahun.
Meski begitu, masih banyak orang yang awam terkait gejala usus buntu hingga tidak menyadari kebiasaan sepele yang bisa memicu penyakit tersebut.
Gejala usus buntu pada umumnya meliputi nyeri perut yang bergerak dari atas pusar menuju sisi kanan bawah perut, mual, muntah, demam ringan, pembengkakan perut, bahkan nyeri saat menyentuh perut.
Faktanya, makanan yang diolah menggunakan arang dan membuat bagian makanan tersebut tampak hitam adalah hal yang berbahaya.
Makanan yang dibakar mengandung zat karsinogen yang bisa memicu kanker serta gejala usus buntu. Beberapa jenis makanan tersebut adalah satai, ayam bakar, atau ikan bakar.
Tidak hanya makanan yang dibakar, makanan yang digoreng juga memiliki kandungan zat karsinogen yang berbahaya.
Oleh karena itu, kamu wajib mengurangi makan gorengan atau menghentikannya. Alternatif yang lebih sehat adalah mengonsumsi makanan yang direbus atau dikukus.
Bermacam jenis daging instan di supermarket juga merupakan pilihan yang buruk untuk dikonsumsi setiap hari.
Daging instan diduga memiliki kandungan zat karsinogen yang memicu radang usus buntu.