Dengan palet warna yang kaya, mulai dari warna khas Batak seperti merah dan hitam hingga spektrum cerah seperti oranye, kuning, dan ungu. Melalui koleksi ini, Merdi kembali menunjukkan bahwa wastra nusantara relevan di era modern, sekaligus mampu bersaing di kancah mode global dengan daya tarik yang tak tertandingi.
Deretan model dan muse ternama turut ambil bagian dalam fashion showcase ini, termasuk Kelly Tandiono, Whulandary, Artika Sari Devi, Iis Dahlia dan Yuni Shara. Kehadiran mereka menambah daya tarik acara dengan membawa karya Merdi ke panggung runway dalam tampilan yang anggun dan penuh percaya diri.
Circular Economy
Keberlanjutan menjadi tema utama dalam setiap karya Merdi. Kain ulos yang dibuat dari serat yang ramah lingkungan dan pewarnaan alami menjadi ciri khasnya. Ia menggunakan bahan-bahan organik seperti limbah makanan untuk menciptakan warna-warna yang unik. Pendekatan ini juga menempatkan circular economy sebagai bagian penting dalam proses produksinya. Seperti yang diungkapkan Merdi, "Kita hanya punya satu planet bumi. Kita harus terus melanjutkan perjuangan untuk menciptakan dunia fashion yang lebih bertanggung jawab."
Merdi juga mengharapkan agar The Flying Cloth juga menginspirasi lebih banyak seniman yang membangun hubungan harmonis dengan masyarakat adat. Kolaborasi seperti ini dapat membuka peluang bagi keduanya untuk menciptakan ekosistem budaya yang berkelanjutan, adil, saling menguatkan dan berkembang bersama di panggung nasional dan internasional.