Menurut dr Kristiana banyak keluarga yang menganggap ketika pelaku judi online hutangnya sudah dilunasi, dia akan jera dan tidak mengalami. Padahal sebenarnya tata laksana sembuh dari judi online itu bukan berhenti di keluarga dengan melunasi hutang.
“Jadi harus dibawa berobat. Menghindari depresi bukan berhenti melunasi hutang, karena tidak menghentikan perilaku judi, sehingga gangguan depresi pada keluarga bisa makin berat. Kalau sudah terjadi harus berbagi beban dengan tenaga profesional,” katanya.
Menurutnya ketika keluarga depresi, mereka tidak bisa berpikir rasional dalam menolong anggota keluarga yang kecanudan judi online.
“Artinya ketika diteror dan dipaksa langsung lemah dan berasa gak mau mikir jadi mengabulkan keinginan pelaku judi online,” tandasnya.
(Kemas Irawan Nurrachman)