PUBLIK baru-baru ini dihebohkan dengan kasus pengasuh atau babysitter balita berinisial E di Surabaya, Jawa Timut. Babysitter ini ditangkap usai kedapatan mencekoki balita dengan obat keras yang merupakan obat penggemuk badan.
Hal ini dilakukan sang pengasuh berinisial NB tanpa sepengatuhan orangtua korban selama satu tahun. Pemberian obat keras berjenis deksametason dan pronicy inj diberikan kepada E agar balita bisa tetap gemuk dan dianggap sehat oleh keluarga.
Kejadian memilukan ini menjadi sorotan para orangtua. Hal ini juga membuat publik mempertanyakan stigma apakah syarat anak sehat harus selalu gemuk?
Masyarakat umumnya berpikir bahwa anak gemuk adalah anak yang lebih sehat. Namun perlu diperhatikan bahwa itu belum tentu benar. Melansir NHS UK, Selasa (15/10/2024), anak-anak yang kelebihan berat badan cenderung akan mengalami kelebihan berat badan saat dewasa.
Hal ini dapat menyebabkan kondisi jangka panjang seperti diabetes tipe 2. Membuat perubahan pada pola makan dan tingkat aktivitas mereka dapat membantu mereka mencapai berat badan yang sehat. Perlu dipahami bahwa anak yang gemuk memiliki banyak faktor. Tak melulu menandakan sehat, anak yang gemuk juga bisa mengarah pada kondisi penyakit.
Orangtua perlu memastikan penyebab anak terlihat gemuk dan memastikan asupan yang dikonsumsi anak sehari-hari. Bila anak gemuk lantaran banyaknya konsumsi gula dan lemak, maka gaya hidup tersebut perlu diubah.