Melihat seorang pilot saat mengendarai pesawat mungkin sudah biasa, namun pernahkan Anda melihat pesawat terbang tanpa seorang pilot di bagian kokpit? Kedengarannya memang ‘ngeri-ngeri sedap’. Ini ternyata bukan sesuatu yang mustahil.
Pasalnya, baru-baru ini ada sebuah pesawat penumpang Artificial Intelligence (AI) pertama di dunia yang bisa terbang tanpa seorang pilot!
Sesuai namanya, alih-alih dikendalikan oleh pilot berwujud manusia seperti pada umumnya, pesawat ini justru dikendalikan oleh pilot berwujud AI alias kecerdasan buatan.
Pesawat ini juga menjadi pesawat penumpang AI pertama di dunia yang penumpangnya dapat duduk di kokpit dan menikmati pemandangan karena tidak ada pilotnya. Melansir dari laman The Sun, pesawat ini sejatinya berkonsep jet pribadi dan merupakan terobosan dalam penerbangan futuristik.
Perusahaan yang menghadirkan pesawat ini sendiri tergabung dengan Bombardier untuk memberikan visi futuristik dari sebuah jet bisnis yang dikemudikan oleh kecerdasan buatan. Pada acara National Business Aviation Association di Orlando, Florida beberapa waktu lalu disebutkan bahwa raksasa jet tersebut mengumumkan rencana pembuatan jet kabin ukuran sedang di masa depan.
Pihak Embraer sempat mengungkapkan di media sosial X bahwa mereka berencana membuat terobosan tersebut dengan menampilkan kabin yang terdiri dengan tiga ‘zona’.
Salah satu zona yang dihadirkan adalah berisi lounge dengan banyak ruang untuk tempat duduk, termasuk di kokpit. Jet tersebut tidak akan memiliki banyak ruang, karena bukan desain otonom yang tidak memerlukan kokpit atau pilot.
Menariknya, konsep futuristik pesawat jet pribadi tersebut juga terletak pada denah kabin dan penampakan jendela dengan konsep layar sentuh. Pesawat ini juga dirancang sepenuhnya menggunakan bahan bakar berkelanjutan dan memiliki desain yang tidak memiliki mesin di sayapnya.
Sebaliknya, mesin tampaknya ditempatkan satu di atas yang lain dan memiliki tiga saluran masuk udara, satu di atas badan bahan bakar dan dua di bagian samping. Pesawat ini juga menggunakan ekor berbentuk V, di mana bentuk ini tidak pernah terlihat pada jenis pesawat jet bisnis dan konfigurasi mesin dengan dua turbofan di bagian ekor.
“Konsep yang disajikan adalah pesawat yang sepenuhnya otonom yang akan menghilangkan kebutuhan akan kokpit dan memungkinkan konfigurasi kabin baru, seperti ruang depan,” ujar pihak Embraer kepada AertoTime.
“Keberlanjutan akan menjadi DNA pesawat terbang dengan sistem propulsi berteknologi ramah lingkungan yang berbasis SAF, elektrifikasi, dan/atau hidrogen,” lanjut mereka.
Meskipun memiliki konsep yang cukup di luar nalar dan digadang-gadang akan jadi ‘pesawat masa depan’, namun perusahaan pesawat tersebut baru hanya merilis konsepnya saja, dan sejauh ini belum memproduksinya wujud aslinya.
“Konsep pesawat ini menunjukkan batas-batas dari apa yang mungkin terjadi dan potensi inovasi di masa depan,” kata mereka.
“Yang terpenting, kami menayangkan video tersebut untuk menginspirasi industri agar terus berpikir inovatifz Saat ini, belum ada komitmen dari Embraer Executive Jets untuk mengembangkan dan memproduksi pesawat tersebut,” sambung mereka.
Namun, perusahaan penerbangan lain disebut-sebut telah mengerjakan elemen serupa dan mengarah pada penciptaan jet bisnis serupa dengan konsep milik Embrear.
Beberapa diantaranya yakni Cirrus dan HondaJet, di mana kedua jenis pesawat ini telah menawarkan fitur penerbangan otonom untuk keadaan darurat alias auto pilot.
Jadi, jika dalam situasi darurat di mana pilot mendadak tidak dapat mendaratkan pesawat, pesawat bisa melakukannya sendiri.
Hal ini lantas menjadi sebuah perdebatan hingga saat ini. Di mana, dunia penerbangan disebut-sebut memiliki potensi pengurangan operasi pilot atau upaya untuk menghilangkannya sepenuhnya profesi tersebut.
(Kemas Irawan Nurrachman)