Di zaman sekarang, kecanduan gadget menjadi masalah yang makin meresahkan, termasuk di Hong Kong. Banyak orang tak bisa lepas dari gawai ini, baik untuk pekerjaan, media sosial, atau hiburan.
Bahkan penggunaan berlebihan bisa mengganggu keseimbangan hidup kita. Menurut laporan, kecanduan smartphone tak hanya mempengaruhi produktivitas, tetapi juga kesehatan mental.
"Banyak orang yang merasa stres, cemas, bahkan terisolasi karena terlalu terikat pada ponsel mereka," ujar seorang ahli kesehatan mental di Hong Kong.
Situasi ini terjadi karena ketergantungan kita terhadap notifikasi dan koneksi tanpa henti yang ditawarkan teknologi.
Kebiasaan ini berdampak besar pada kualitas tidur. Banyak yang merasa sulit tidur karena terus-terusan menatap layar sebelum tidur. Studi menunjukkan bahwa paparan cahaya biru dari layar dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang mengatur tidur kita.
Bagaimana cara mengurangi kecanduan ini? Para ahli memberikan beberapa solusi sederhana yang bisa diterapkan berdasarkan rangkuman dari SCMP, Minggu (29/9/2024):
1. Atur Batas Waktu Penggunaan
Cobalah untuk menetapkan waktu khusus kapan kamu boleh menggunakan smartphone, misalnya hanya pada jam-jam tertentu saja. Beberapa orang menggunakan aplikasi yang membantu membatasi waktu layar.
2. Lakukan Detoks Digital
Cobalah untuk secara berkala menjauhkan diri dari teknologi, misalnya selama beberapa jam sehari. "Detoks digital bisa sangat membantu menurunkan stres dan membantu kita lebih terhubung dengan dunia nyata," kata ahli tersebut.
3. Kurangi Notifikasi
Menonaktifkan notifikasi yang tidak penting adalah langkah mudah untuk mengurangi kecanduan. Dengan demikian, kamu tidak akan tergoda untuk terus memeriksa ponsel.
4. Buat Rutinitas Tanpa Ponsel
Mulailah dengan mengatur rutinitas di waktu tertentu tanpa smartphone, seperti saat makan atau sebelum tidur. Ini bisa membantu kamu lebih fokus pada aktivitas sehari-hari dan mengurangi stres.
Masalah kecanduan smartphone ini bukanlah hal yang sepele. Dengan menerapkan langkah-langkah sederhana, kita bisa menjaga keseimbangan antara kehidupan digital dan kehidupan nyata, sehingga kesehatan mental dan fisik tetap terjaga.