SEBUAH guci kuno berusia 3.500 tahun yang pernah tak sengaja dipecahkan oleh seorang balita berhasil 'disulap' menjadi utuh kembali.
Artefak tersebut dipamerkan ke tempat semula, di Museum Hecht, Haifa, seolah benda kuno itu tidak pernah hancur. Pada guci yang dipajang, nampak jelas bekas retakan akibat insiden sebelumnya.
Sebelumnya, guci peninggalan zaman perunggu itu pecah akibat jatuh setelah tak sengaja tersenggol bocah 4 tahun. Namun, guci itu kini telah dipajang kembali di tempat asalnya di pintu masuk museum pada Rabu. Meski telah direstorasi, bekas retakan dan kerusakan tetap terlihat sebagai tanda benda itu pernah pecah.
“Segala sesuatu yang terjadi pada suatu objek adalah bagian dari ceritanya, bahkan bagian yang hilang,” jelas kurator arkeologi Museum Hecht, Tamar Rabbi-Salhov, kepada The Times of Israel.
(Foto: Museum Hecht)
Guci itu sebelumnya memang berdiri tanpa sekat atau pelindung selama 35 tahun. Pengalaman ini telah membuat staf museum lebih fokus pada cara menyajikan budaya fisik masa lalu kepada audiens modern, sesuai dengan visi pendirinya.
Reuben Hecht (1909-1993), industrialis sekaligus pendiri Museum Hecht menegaskan perlunya melindungi benda-benda rapuh atau yang terbuat dari bahan berharga dengan menempatkannya di balik penghalang.
Sekadar informasi, Ariel Geller (4) bersama orangtuanya, Alex dan Anna, pergi ke museum pada Jumat, 23 Agustus 2024. Keluarga dari Nahariya, dekat perbatasan Israel-Lebanon itu mengunjungi museum dan berwisata keliling Israel selama musim panas untuk menghindari ketegangan akibat serangan roket Hizbullah. Dalam kunjungan itu, Alex secara tidak sengaja menjatuhkan guci tersebut.