"Seperti Sentul, Pamijahan, juga Gunung Salak," ujar Yudi.
Adapun terkait berita tentang kematian seorang wisatawan, Yudi memastikan bahwa penyebab kematian bukanlah karena kelelahan akibat terjebak kemacetan. Tetapi wisatawan tersebut sebelumnya telah berkunjung ke berbagai destinasi dan beristirahat di kawasan Gunung Mas.
"Beristirahat sambil menikmati alam, kemudian yang bersangkutan sesak napas lalu dibawa ke masjid dan kemudian wafat," ujar Yudi.
Sedangkan Direktur Pengembangan Destinasi 1 Kemenparekraf, Sri Utari Widyastuti berujar bahwa Kemenparekraf saat ini sedang terus menjajaki peluang kerja sama dengan salah satu perguruan tinggi untuk membuat tools yang dapat digunakan untuk penerapan Destination Management Organization.
"Sehingga nantinya tools tersebut bisa digunakan untuk mengukur carrying capacity dari satu destinasi dan mengirimkan informasi bagi wisatawan," ujar Sri Utari.
Ke depan instrumen tersebut diharapkan bisa menjadi bagian dari upaya mitigasi untuk mengatasi terkonsentrasi atau membludaknya jumlah wisatawan di suatu destinasi wisata.
(Rizka Diputra)