4 ALASAN kenapa di Jepang sulit ditemukan tempat sampah menarik untuk dikulik. Jepang terkenal dengan jalanannya yang bersih, sistem pengelolaan sampah yang efisien, dan minimnya sampah yang terlihat.
Namun, satu hal yang menarik perhatian banyak pengunjung adalah sulitnya menemukan tempat sampah umum seperti halnya di Indonesia.
Hal ini mungkin tampak mengejutkan bagi orang-orang dari negara lain di mana tempat sampah umum merupakan hal yang lumrah.
Meski demikian, terdapat beberapa alasan mengapa Jepang mengambil pendekatan berbeda dalam pengelolaan sampah. Berkut ulasannya sebagaimana melansir laman Medium.
Norma budaya ini sudah mendarah daging dalam masyarakat Jepang dan dipandang sebagai cara untuk menunjukkan rasa hormat terhadap ruang publik dan meminimalkan jumlah sampah yang menumpuk.
(Foto: Pexels/Donald Tong)
Untuk mencegah hal ini, banyak ruang publik di Jepang yang telah menghapuskan sampah sama sekali. Misalnya, sistem kereta bawah tanah Tokyo membuang sebagian besar tong sampahnya setelah serangan gas sarin pada tahun 1995, di mana anggota sekte Aum Shinrikyo melepaskan gas mematikan tersebut ke beberapa kereta bawah tanah.
Artinya, masyarakat diharapkan memilah sampahnya sendiri, mendaur ulang sebanyak mungkin dan membuang bahan berbahaya dengan baik.
Dalam banyak kasus, pengumpulan sampah juga ditangani oleh masing-masing lingkungan atau komunitas, dan bukan merupakan tanggung jawab pemerintah yang terpusat. Penekanan pada tanggung jawab pribadi dan keterlibatan masyarakat telah menjadi kunci keberhasilan Jepang dalam pengurangan dan pengelolaan sampah.
Terdapat peraturan dan regulasi yang ketat seputar pembuangan sampah, dan sampah disortir dan dikumpulkan secara hati-hati di lokasi yang telah ditentukan.
(Foto: Pexels/Aleksandar Pasaric)
Artinya, kebutuhan akan tempat sampah umum berkurang karena masyarakat tahu di mana membuang sampahnya dan kecil kemungkinannya meninggalkan sampah di jalan.
Secara keseluruhan, pendekatan Jepang terhadap pengelolaan sampah mungkin tampak tidak lazim bagi masyarakat negara lain, namun pendekatan ini sangat efektif dalam menjaga negara tetap bersih dan meminimalkan sampah.
Kendati jumlah tempat sampah di ruang publik hanya sedikit, budaya tanggung jawab dan sistem pengelolaan sampah yang efektif di Jepang membuat keberadaan tempat sampah tidak begitu diperlukan.
(Rizka Diputra)