GENERASI Alpha kebanyakan merupakan anak-anak dari para milenial. Mereka kini memiliki akses informasi yang jauh lebih luas dibandingkan generasi sebelumnya.
Hal ini tentunya dapat ditafsirkan sebagai tantangan karena dikhawatirkan dapat membangun ketergantungan terhadap penggunaan gadget. Selain itu mereka juga rentan fokus (attention span) yang pendek.
Psikolog Pendidikan, Kara Handali, M.Psi menjelaskan dengan perkembangan teknologi ini membuat anak-anak generasi alpha rentang mengalami gangguan konsentrasi atau tidak fokus.
“Bisa disebabkan oleh genetik dari proses kehamilan yang sering mengalami stres, berhubungan dengan gangguan misalnya anak-anak punya kebutuhan sensorinya belum matang jadinya berpengaruh pada kemampuan mereka buat fokus,” ujar Kara Handali saat ditemui dalam acara pembukan EduALL Junior baru-baru ini.
Penyebab gangguan konsentrasi sendiri juga bisa dipengaruhi oleh teknologi yang berkembang seperti sekarang ini. Salah satunya adalah terlalu lama screen time.
“Misalnya masih kecil sudah screen time. Screen time itu kan semuanya serba cepat, tapi si anak otaknya gak berlatih untuk nunggu jadinya yaudah ketika fokus susah dan gampang kedistract," tuturnya.
Lantas bagaimana cara mencegah gangguan konsentrasi tersebut? Berikut penjelasannya.
1. Batasi screen time
Menurut Kara, untuk melatih fokus anak cara yang paling praktis adalah screen timenya disesuaikan dengan usia. Misalnya usia 0-2 tahun tidak boleh screen time sama sekali.
“Kalau anak SD disesuaikan 30 menit sampai satu jam, nanti SMP disesuaikan lagi,” katanya.
2. Biasakan anak lakukan satu aktivitas dalam satu waktu
Tidak bisa dipungkiri, di era modern seperti sekarang ini banyak orangtua yang tidak ingin ribet ketika anaknya ngambek apalagi saat makan. Senjata orangtua biasanya memberikan gadget saat anaknya makan, padahal hal itu tidak baik. Kara mengatakan ketika anak diberikan tontonan saat sedang makan membuat mereka sulit untuk fokus.
“Makan sambil screen time bikin anak tidak fokus. Sebaiknya orang tua mengurangi kebiasaan tersebut,” katanya.
3. Perbanyak aktivitas fisik
Memperbanyak aktivitas fisik juga dapat membuat anak belajar fokus dan juga melatih motorik kasar. Menurut Kara, motorik kasar itu dapat membantu membentuk struktur tulang belakang anak agar lebih kuat sehingga bisa fokus.
“Misalnya kalau posisi duduk anak di sekolah bungkuk atau nyender kebayang gak boro-boro mau fokus, duduknya juga gak benar. Untuk bisa duduk benar kan ototnya harus kuat,” tuturnya.
Untuk membentuk motorik kasar bisa dengan lari, loncat, manjat, dan lain sebagainya. Kalau anak hanya diam dan main gadget akan sulit fokus.
(Leonardus Selwyn)