AKSI perundungan di balik kematian dr. Aulia Risma Lestari peserta PPDS UNDIP Semarang di RSUP Kariadi terus bergulir. Koordinator Junior Doctor Network (JDN) IDI, dr. Tommy Dharmawan lantas ikut buka suara.
Dia menyoroti rencana dr. Aulia yang sempat mengajukan resign namun terhalang karena mahalnya penalti yang harus dia bayar. Sebab, dr. Aulia diketahui menempuh PPDS lewat jalur beasiswa. Alhasil, dr. Aulia diduga telah mengalami ‘burn out’ sehingga memilih mengakhiri hidupnya.
Menurut dr.Tommy, hal tersebut justru harus menjadi perhatian Pemerintah. Dia menilai, dokter PPDS yang telah mengalami burn out dan ingin keluar seharusnya bisa diberi jalan atau solusi atas biaya pinalti tersebut.
"Itu kan jadi suatu simalakama ya, ketika (mahasiswa) PPDS sudah burn out, sudah pengen keluar, sudah merasa tidak cocok, nah itu harus diberikan way out,” ujar dr.Tommy, dalam Media Briefing mengenai Bullying PPDS bersama PB IDI & JDN IDI, Rabu (21/8/2024).
“Karena ketika PPDS keluar ini yang bermasalah adalah nilai dari akreditasi dari program studi itu turun. Kalau PPDS keluar dari yang tidak seharusnya waktu belajarnya," katanya.
Dokter Tommy menyebut, pemerintah juga harus mulai memikirkan solusi bagi para mahasiswa PPDS anestesi yang mulai stres dan tak lagi sanggup menjalani pendidikannya. Salah satunya, karena faktor jam kerja yang berat.
“Poin penting buat pemerintah untuk atasinya bagaimana kalau ada PPDS burn out itu ataupun ingin keluar karena tidak sesuai dengan pola kerjanya. Misalnya tidak kuat dengan jam kerjanya, tentu saja PPDS anastesi itu jam kerjanya berat ya seperti penyakit dalam dan bedah, kalau tidak kuat berikan way outnya," tuturnya.