Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cakupan Imunisasi HPV Dosis Kedua Capai 95 Persen, Ini Penjelasan Kemenkes

Syifa Fauziah , Jurnalis-Rabu, 14 Agustus 2024 |14:40 WIB
Cakupan Imunisasi HPV Dosis Kedua Capai 95 Persen, Ini Penjelasan Kemenkes
Cakupan imunisasi HPV dosis kedua tembus 95 persen. (Ilustrasi: Freepik.com)
A
A
A

KANKER leher rahim atau kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang paling banyak menyerang perempuan di seluruh dunia. Di Indonesia, kanker leher rahim menduduki urutan kedua kanker paling berisiko bagi perempuan dengan 36.964 kasus baru pada 2022. Kanker jenis ini menjadi salah satu beban pembiayaan kesehatan terbesar.

Untuk menanggulangi penyebaran penyakit berbahaya ini, pada 2023 lalu, Presiden Joko Widodo mendeklarasikan Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Leher Rahim di Indonesia (tahun 2023-2030), yang pelaksanaannya dipimpin oleh Kementerian Kesehatan.

Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, dr Yudhi Pramono, MARS, menyampaikan cakupan imunisasi HPV saat ini telah mencapai 90 persen untuk dosis pertama, dan 95 persen untuk dosis kedua yang menunjukkan imunisasi HPV ini diterima secara luas.

“Dalam mewujudkan eliminasi kanker leher rahim diperlukan dukungan dan peran berbagai pihak untuk melakukan harmonisasi pelaksanaan imunisasi HPV, skrining HPV DNA, tata laksana lesi pra kanker dan kanker, sehingga dapat mencapai eliminasi kanker leher rahim yang tinggi dan merata,” ujar Yudhi Pramono dalam acara peluncuran kampanye tema 'Perempuan Indonesia Merdeka dari Bahaya Kanker Leher Rahim', bersama MSD Indonesia, Kementerian Kesehatan, dan Bio Farma, baru-baru ini.

Imunisasi

Yudhi Pramono menambahkan pada pelaksanaannya, RAN Eliminasi Kanker Leher Rahim mengusung empat pilar penting, dengan Pilar satu berupa pemberian layanan berisi kegiatan vaksinasi, skrining dan tata laksana.

“Sebagai bagian dari pilar satu, Kemenkes menargetkan 90 persen anak perempuan usia 11 dan 12 tahun kelas 5 dan 6 atau setara, termasuk yang tidak bersekolah, menerima vaksin HPV lengkap secara gratis melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS),” katanya.

Pada BIAS 2023, beberapa kota di Indonesia telah berhasil mencapai target 90 persen cakupan imunisasi HPV. Namun, sejumlah besar kota masih memiliki cakupan yang rendah dan belum mencapai target.

“Diperlukan upaya berkelanjutan dan peran aktif dari berbagai pemangku kepentingan dalam upaya membangun kesadaran di masyarakat terkait urgensi imunisasi HPV. Hal itu demi mencapai cakupan yang lebih tinggi serta merata pada BIAS tahun ini yang dilaksanakan pada bulan Agustus,” katanya.

Di sisi lain, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan kampanye edukasi kesehatan ‘Tenang untuk Menang’ menjadi salah satu upaya kolaboratif, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya imunisasi HPV, serta dampaknya bagi kualitas kesehatan generasi bangsa.

Emanuel mengatakan pihaknya sangat mendukung terhadap RAN Eliminasi Kanker Leher Rahim yang telah dicanangkan oleh Presiden RI pada bulan Desember 2023.

“RAN Eliminasi Kanker Leher Rahim 2023-2030 adalah langkah strategis yang melibatkan seluruh elemen masyarakatx pemerintah, swasta, organisasi masyarakat, hingga individu di komunitas. Langkah ini merupakan bukti nyata komitmen kita untuk menyelamatkan perempuan Indonesia dari ancaman kanker leher rahim yang mematikan,” tuturnya.

(Leonardus Selwyn)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement