LIMA mahasiswa di Malang menciptakan krim anti kerut bagi segala usia. Inovasi ini diciptakan dari banyaknya peningkatan radikal bebas pada kulit yang menyebabkan penuaan dini, yang menjadi salah satu permasalahan kulit.
Dari sanalah kelima mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yakni Fitrotun Nazizah, Febri Nadirsyah Zaini, Qurrotul Aini, Angelica Lily Kusuma, dan Sa’idah Nur Halisa yang merupakan mahasiswa Program Studi (Prodi) Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) UMM, melakukan penelitian hingga menemukan produk krim, untuk mencegah permasalahan di kulit.
Ketua tim pembuatan krim Fitrotun Nazizah menjelaskan, bahwa krim ini menggunakan Glutation yang menjadi antioksida sebagai bahan utama. Sebab kandungan yang dimilikinya efektif untuk menghilangkan radikal bebas dan melindungi tubuh dari zat polutan.
“Glutation juga baik untuk mengurangi kerutan, bintik hitam, dan untuk penyerapan ke kulit lebih mudah karena ditambahkan dengan bantuan dari sistem penghantaran, yang mana permeabilitasnya yang rendah,” ujar Fitrotun Azizah, dikonfirmasi pada Jumat 9 Agustus 2024.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa Sistem penghantaran yang dimaksud itu menggunakan beberapa bahan aktif untuk menembus stratum korneum dengan baik, yaitu phospholipid, surfaktan, dan sodium hyaluronate. Karena struktur penghantarnya yang terbuat dari polimer, membuat sistem penghantaran dengan sodium hialuronat dapat mengendalikan pelepasan bahan aktif lebih efektif dibandingkan vesikel lainnya.
“Dalam pengujian produk, hyalub transfersom glutation menjadi variabel bebas dan uji stabilitas dengan menggunakan metode cycling test menjadi variabel terikat. Sehingga dari sana kami memiliki hasil bahwa hyalub transfersom, yang memiliki kandungan glutation sebagai bahan aktif yang mempunyai formula paling optimal untuk menjadi krim anti kerut,” kata Pipit, sapaan akrabnya.
Menariknya, inovasi dari yang diciptakan mereka diklaim belum pernah ada penelitian yang mengangkat objek krim, dengan menggunakan sistem penghantaran. Bahkan krim ini juga sudah diujicobakan dengan mendapatkan hasil yang maksimal, hingga lolos Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diadakan Kemendikbudristek.