RASIO dokter spesialis bedah dan masyarakat di Jawa Timur adalah 1:127.000. Hal ini di ungkapkan Prof. Slamin selaku Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Jember saat ditemui awak media di RSD. Soebandi Kabupaten Jember Senin 30 Juli 2024.
Hal ini pula yang melatar belakangi percepatan dibukanya Program Studi Spesialis Bedah di Fakultas Kedokteran Universitas Jember.
“Alhamdulillah, kita hari ini kita kedatangan tim Evaluasi dari Kemendikbud-Ristek, terkait dengan usulan kami untuk membuka Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Bedah, dan telah kami persentasikan kesiapannya, untuk mendapatkan masukan dari mereka (Tim Evaluasi Kemendikbud-Ristek). Kami berharap diberikan ijin untuk membuka Pendidikan Profesi Dokter Spesialis bedah ini dan berharap semester ini sudah dapat menerima mahasiswa baru,” katanya.
Lebih lanjut dia juga menambahkan, pembukaan program ini menurutnya telah banyak ditunggu masyarakat. Pasalnya, di Jawa Timur hanya memiliki sedikitnya dua Program Studi spesialis yaitu di Univesitas Airlangga dan Universitas Brawijaya, sedangkan di wilayah Tapal Kuda belum ada, oleh karena itu, dia berharap Universitas Jember dapat menyediakan program Pendidikan spesialis bedah ini.
“Sebagai informasi, perbandingan dokter bedah dengan penduduk di Jawa Timur mencapai 1 banding 127 ribu, ini kan sangat dibutuhkan dokter-dokter yang mempunyai spesialisasi bedah,” ujarnya.
Dia berharap, hadirnya Program Pendidikan Profesi Spesialis Dokter Bedah ini, FK UNEJ dengan AGROMEDICINE menjadi satu pencirian diantara Dokter Spesialis bedah yang ada, seperti yang ia ketahui bahwa di Kabupaten Jember Merupakan wilayah Agroindustri.

“Kita ingin, pencirian ini (Agromedicine) atau kasus-kasus yang memang kita unggul jika dibandingkan dengan Program Pendidikan Profesi Dokter Bedah lain dari Perguruan Tinggi lain kalua bicara bedah dalam konteks agroindustry atau agromedicine jemberlah yang jadi unggulan,” tuturnya.
Sementara itu, Dr. dr. Ulfa Elfiah, M.Kes., Sp.BP-RE., Subsp. L.B.L.(K). Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Jember mengatakan, untuk awal pembukaan program ini sedikitnya akan menerima empat orang calon dengan harapan 10 tahun kedepan dapat menghasilkan 100 orang dokter spesialis bedah dari lembaganya.
“Kita akan menyesuaikan sumberdaya manusianya, baik dosen, sarana dan prasarananya, untuk awal pembukaan program ini sedikitnya akan menerima empat orang calon dengan harapan 10 tahun kedepan dapat menghasilkan 100 orang dokter spesialis bedah di FK Universitas Jember,” katanya.
Lalu dia juga menjelaskan, banyaknya penyakit yang spesifik yang muncul di wilayah Agroindustri, yang diketahui di Kabupaten Jember khususnya, terdapat perkebunan, pertanian dan penduduk pesisir pantai yang akan digali, serta secara keseluruhan Indonesia merupakan negara agraris.