Belum lama ini, seorang ibu rumah tangga (IRT) rela melakukan live streaming bugil demi mendapatkan saweran gift. Parahnya, wnaita tersebut menggunakan alat bantu seksual dalam melakukan aksinya di aplikasi HOT51.
Atas aksinya itu, ibu rumah tangga berinisial FSF (28) ditangkap jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sukabumi Kota.
Menanggapi peristiwa tersebut, Ketua Program Studi Terapan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Rose Mini Agoes Salim, menilai secara psikologis wanita tersebut tidak memiliki moral dan hanya ingin mencari perhatian publik.
"Kalau saya melihatnya orang kalau punya apakah youtuber, atau apalah itu namanya harus buat konten menarik, tujuan apa? Agar bisa mencari perhatian orang lain makanya aneh-aneh, nyeleneh-nyeleneh, mereka pikir itu out of the box," kata Rose Mini Agoes Salim saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Rabu (31/7/2024).
"Tapi kalau out of the boxnya jadi negatif sebetulnya konten itu tidak mendidik, dan berkaitan dengan hukum akhirnya," tambahnya.
Apalagi konten yang dibuat oleh wanita tersebut dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah hingga bertambahnya followers. Oleh sebab itu, peristiwa live sambil bugil pun terjadi, karena mereka mengharapkan hadiah dan melupakan rasa malunya.
"Dia berani melalukan sesuatu atau mengharapkan hadiah lebih, maka dia akan berani melakukannya. Makanya kalau ini sebagai Tiktoker atau apa untuk mencari nafkah itu harusnya berpikir yang lebih jernih, konten apa yang bisa lebih mendidik," tegas Rose Mini Agoes.
Lalu apakah ada penyakit tertentu yang membuat orang melakukan hal tersebut?
Rose mengaku tidak bisa memastikannya, sebab ia harus melakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Hanya saja Rose bisa memastikan bahwa alasan terkuat wanita itu melakukan hal tersebut dikarenakan butuh uang.
"Kalau itu saya gak berani ngomong, karena harus diperiksa dulu. Tapi bahwa dia mau mencari perhatian itu betul. Dan dia yang paling jelas dia ingin mencari uang. Kalau mencari uang dan menghalalkan segala akhirnya seperti ini," pungkas Rose Mini Agoes Salim.
(Kemas Irawan Nurrachman)